Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
NELAYAN yang berada ditujuh kabupaten/kota di Bengkulu, berhenti melaut akibat cuaca ekstrem. Sebagian nelayan yang berada ditujuh kabupaten/kota berhenti mencari ikan selama tiga hari terakhir.
Buyung, 32, nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungat Serut, Kota Bengkulu, Bengkulu, mengatakan, sudah tiga hari terakhir nelayan tidak melaut akibat cuaca ekstrem akibat gelombang tinggi mencapai empat meter. Selama dua hari ini terpaksa berhenti melaut demi keselamatan jiwa karena cuaca ekstrem yang bisa merusak kapal dan kapal rawan tenggelam," katanya, Selasa (30/11).
Saat ini, lanjut dia, para nelayan melakukan aktivitas seperti memperbaiki jaring atau alat tangkap ikan selama tidak melaut. Nelayan yang tersebar ditujuh kabupaten/kota yakni, Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kaur.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu, mengimbau warga disepuluh kabupaten/kota di Bengkulu, untuk waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Anang Anwar di Bengkulu, mengatakan, warga disepuluh kabupaten/kota untuk waspada hingga 2 Desember mendatang karena hujan dan angin kencang akan terus terjadi di Bengkulu.
"Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang sesaat akibat hujan lebat dengan durasi lama hingga 2 Desember," imbuhnya.
Untuk puncak hujan, kata dia, di perkirakan sampai dengan akhir bulan ini dan saat ini di Bengkulu, sedang menghadapi puncak musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Selain itu, curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Bengkulu, disebabkan karena terjadinya proses pembentukan awan hujan diwilayah tersebut dengan adanya suplai uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia Bagian Barat yang cukup signifikan.
Sepuluh daerah yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang yaitu Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur. (OL-15)
Masih banyak nelayan yang terkendala, dalam hal mendapatkan BBM bersubsidi.
Taiwan dan Tiongkok mencapai kesepakatan mengenai tanggapan terhadap kematian dua nelayan Tiongkok setelah pengejaran oleh penjaga pantai Taiwan.
Untuk mewujudkan program strategis, seluruh pengurus HNSI agar bergandengan tangan dengan pemerintah daerah.
PENCARIAN terhadap enam anak buah kapal (ABK) KM Soneta yang tenggelam di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berlangsung hingga Sabtu (13/7) sore.
KAPAL nelayan KM Soneta asal Rembang dengan dengan 16 awak buah kapal (ABK) mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam.
Kenaikan harga kopi merupakan sejarah baru dan termahal di Provinsi Bengkulu. Meskipun harga kopi naik, tetapi masyarakat menjadi takut pasalnya aksi pencurian kopi semakin beringas.
SEORANG bocah berusia 7 tahun berinisial AV di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh seorang pria yang tidak dikenal. Kejadian itu terekam cctv.
Peristiwa ini viral di media sosial setelah Galih Cahyo Atmojo membagikan video amatir yang merekam suasana pasca kejadian.
WARGA Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, digemparkan dengan peristiwa tewasnya ibu dan bayi dengan kondisi sangat mengenaskan. Korban ibu ditemukan bersimbah darah dalam kamar mandi.
BMKG mengungkapkan gempa 5,8 magnitudo dan 5,4 magnitude yang mengguncang Bengkulu disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi dengan skala lebih dari 5 magnitudo mengguncang sejumlah daerah di Bengkulu dan sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved