Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERTEMUAN Monitoring dan Evaluasi III Konsorsium Malaria Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) menghasilkan sejumlah kesepakatan yang harus dijalankan empat kabupaten demi mempercepat eliminasi malaria.
Pertemuan berlangsung di Waingapu, Sumba Timur sejak Jumat (26/11) dan dihadiri Gubernur NTT Viktor Laiskodat, bupati, pejabat dinas kesehatan, dan pengelola program malaria.
Saat ini, NTT berada di urutan ke-2 kasus malaria tertinggi nasional dengan 15.305 kasus. Sebanyak 81% kasus malaria di NTT berasal dari empat kabupaten yakni Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur.
Baca juga: Capaian Program Vaksinasi Covid-19 di Simalungun 67%
"Kita hitung dulu kebutuhan anggaran dan tenaga supaya penanganan malaria terarah sehingga tahun depan angkanya sudah turun," kata Laiskodat, Sabtu (27/11).
Gubernur NTT berharap angka kesakitan malaria atau annual parasite incidence (API) per 1.000 penduduk yang masih tinggi di Sumba, bisa turun hingga di bawah 1 per 1.000 penduduk.
API Sumba Barat Daya tercatat 7,45 per 1.000 penduduk, Sumba Barat 12,5 per 1.000 penduduk, Sumba Timur 2,58 per 1.000 penduduk, dan Sumba Tengah sudah turun menjadi 0,24 per 1.000 penduduk.
Pertemuan menghasilkan sejumlah kesepakatan meliputi pengisian aplikasi sistem informasi surveilans malaria (e-sismal), mikroskopis dan crosschecker, pengobatan dan efek samping dari obat malaria primaquine.
Untuk pengisian sismal, Kasubdit Malaria Kemenkes Desriana Elizabeth Ginting mengatakan petugas yang menangani malaria di dinas kesehatan dan puskesmas tidak dipindahkan ke bagian lain.
"Pengisian e-sismal maksimal tanggal 16 dan sebelum diisi, dicek dulu apakah benar-benar kasus positif malaria," ujarnya.
Begitu juga untuk tenaga mikroskopis dan crosschecker harus ada di setiap puskesmas, wajib menjalani pelatihan setiap tahun serta tidak boleh dipindahkan ke bagian lain.
Dalam pertemuan tersebut, terungkap masih adanya ketakutan penderita malaria mengonsumi obat primaquine karena efek samping. Namun, kasus efek samping yang muncul di bawah 1%.
"Kalau berhenti minum obat, efek sampingnya hilang," ujarnya.
Meskipun ada efek samping, pengobatan primaquine sudah sesuai dengan petunjuk badan kesehatan dunia (WHO).
"Tetap gunakan primaquine, setop jika ada gejala efek samping (urine berwarna kuning pekat)," tambah Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTT, Messe Ataupah. (OL-1)
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Malaria akan sangat berbahaya bagi anak-anak. Pasalnya, imunitas anak-anak belum cukup kuat sehingga terkena malaria akan membahayakan nyawa.
Diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 9 negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 2% dari beban negara malaria secara global.
Ada satu titik di Kalimantan juga dalam kondisi endemis malaria yakni di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Eliminasi malaria hingga Mei 2024 baru mencapai 396 kabupaten/kota dari target 405 wilayah di akhir tahun nanti.
Gerakan pencegahan penyakit malaria harus konsisten dilakukan dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang cara penanggulangan penyakit yang disebarkan nyamuk Anopheles itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved