Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai membidik pengembangan perikanan di lahan basah atau rawa, yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di wilayah tersebut. Ikan haruan, papuyu dan sepat merupakan jenis ikan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Hal ini terungkap dalam Seminar Internasional dan Pertemuan Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI) ke-13, kemarin. Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menjadi salah satu pembicara bersama sejumlah narasumber dari perguruan tinggi di Indonesia termasuk Amerika dan Italia.
Kalsel sendiri memiliki sumber daya kelautan di lima kabupaten meliputi Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Selain itu juga potensi perikanan air rawar sungai, danau serta lahan basah atau rawa.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono yang menjadi pembicara kunci dalam seminar ini, mengingatkan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama masyarakat nelayan. Paling penting lagi menjaga ekosistem dan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan.
Data Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel mencatat masyarakat daerah ini gemar mengkonsumsi ikan, terutama ikan lokal yang habitat hidupnya berada di lahan basah. Posisi Angka Konsumsi Ikan (AKI) masyarakat Kalsel berada di atas rata-rata AKI regional Kalimantan dan AKI nasional.
Bahkan, jenis ikan lokal seperti haruan sangat berpengaruh pada tingkat inflasi daerah ini. "Pengembangan teknologi perikanan lahan basah hendaknya tidak saja memperhatikan aspek pembangunan ekonomi, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan lingkungan dengan mengedepankan kearifan lokal," ujar Sahbirin Noor. (OL-13)
Baca Juga: Kodim 1624/Flotim Luncurkan Program GEJALA di Lembata
Ikan patin yang memiliki nama ilmiah Pangasius sp. memiliki manfaat kesehatan tinggi berkat kandungan vitamin, mineral dan protein yang melimpah.
Kegiatan ini dirancang sebagai wadah untuk mengintegrasikan beragam peluang dan informasi terkini dari berbagai sektor dan stakeholders.
Kemitraan dan kolaborasi adalah keniscayaan yang harus kita dukung bersama agar kualitas pendidikan vokasi terus meningkat.
Pasar makanan laut global diperkirakan tumbuh sebesar 8,92% pada tahun 2025.
ASIAN-Pacific Aquaculture 2024 (APA 2024) yang baru saja digelar di Surabaya, Jawa Timur, bisa menjadi momentum bagi Indonesia dalam meningkatkan investasi pada sektor perikanan.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti upaya pengembangan budidaya perikanan nasional. Ia berharap langkah itu bisa mendorong sektor perikanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved