Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BAGI masyarakat suku dayak pedalaman Pegununungan Meratus, Kalimantan Selatan, di musim kemarau seperti sekarang ini ada satu tradisi yang disebut Baliu. Yaitu tradisi memanen ikan di sungai yang dilakukan beramai-ramai.
Pagi itu puluhan warga suku dayak di Dusun Pantai Mangkiling, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah beramai-ramai turun ke sungai Mangkiling, yang ada di ujung kampung mereka. Berdasarkan hasil rembuk warga bersama tokoh adat, hari itu akan dilaksanakan tradisi Baliu.
Baliu berupa kegiatan memanenkan ikan di sungai dengan acara membendung dan mengalihkan aliran sungai dengan batu dan tanah. Aliran sungai yang surut kemudian dituba menggunakan sejenis akar pohon sehingga ikan menjadi mabuk dan kemudian di panen beramai-ramai.
"Baliu adalah tradisi warga suku dayak saat musim kemarau untuk memanen ikan sungai," ungkap Kai Musa, tokoh adat Dusun Mangkiling Pegunungan Meratus. Ada beberapa jenis ikan sungai yang ada di wilayah tersebut seperti baung dan jelawat.
Tim Ekspedisi Meratus yang berkunjung di Dusun Pantai Mangkiling dalam rangka penanaman pohon di sepanjang DAS yang rusak akibat bencana banjir besar awal tahun lalu, berkesempatan menyaksikan dan mengikuti kegiatan Baliu ini. Kegiatan ini juga menjadi daya tarik wisata di Ekowisata P2M Pantai Mangkiling yang sedang dikembangkan.
"Kegiatan diawali dengan rembuk warga untuk persiapan dan penetapan hari pelaksanaan Baliu ini," tutur Kasman, Ketua Kelompok Masyarakat Penjaga Hutan Lindung dan Hutan Adat Posko Meratus. Membendung aliran sungai dilakukan dengan cara membuat tabat atau bendung serta mengalihkan aliran sungai dengan bebatuan.
Hampir semua warga ikut bergotong royong membuat tabat ini. Baliu sendiri punya arti membendung atau menahan. Untuk memperkuat bendungan ditaruh tumpukan tanah dan terpal.
Setelah aliran sungai surut sesuai diharapkan, kemudian dilakukan proses menuba yaitu menaruh racun ikan dengan sejenis akar pohon sehingga ikan mabuk. Ikan yang mabuk akan timbul kepermukaan dan mudah dipanen. Proses panen ini cukup meriah, karena biasanya dibarengi canda ria warga.
Saat kelompok pria memanen ikan dengan berbagai alat tangkap sederhana, kaum perempuan desa menyiapkan makan berupa nasi hambal. Nasi hambal berupa beras hasil panen warga yang dimasak/dibakar dalam bambu. Nasi hambal berbauh harum dan gurih.
Ikan hasil panen sebagian dimasak dan dimakan beramai-ramai dengan nasi hambal di lokasi pelaksanaan Baliu. Sisa ikan hasil baliu akan dibagikan kepada seluruh warga dan umumnya diawetkan atau dikeringkan. (OL-13)
Baca Juga: Mendu, Seni Tradisi Melayu di Kalimantan Barat
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan, dari Sabang hingga Merauk
Calon Presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, mengenakan pakaian adat Dayak saat mengikuti kirab budaya Nitilaku di Universitas Gadjah Mada (UGM),
Pemakaian mahkota dan baju kebesaran adat dayak dilakukan oleh Presiden MADN Marthin Billa, di Tanjungselor, Kalimantan Utara, Sabtu (9/12).
Nyelong tak kenal lelah dalam memperjuangkan pemberdayaan, perlindungan, kemandirian, dan keadilan perempuan dayak secara khusus dan masyarakat dayak secara umum.
CALON Presiden nomor tiga Ganjar Pranowo diangkat sebagai warga kehormatan adat Dayak Kenyah Kalimantan Timur. Hal itu berlangsung saat Ganjar menghadiri acara ramah tamah dengan tokoh adat,
Ngasok Miah adalah kegiatan menabur benih padi (Melatu Wini) dalam bercocok tanam tradisional suku Dayak Dea di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalsel.
Penanaman ribuan pohon dan karnaval Geopark Meratus di kawasan bandara Syamsudin Noor menjadi salah satu agenda kegiatan peringatan hari jadi ke 74 Provinsi Kalimantan Selatan.
TNI bagikan 200 bibit kopi kepada warga adat suku Dayak Meratus Desa Hinas Kiri, untuk tingkatkan ekonomi masyarakat di pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.
JALAN lintas di kaki Pegunungan Meratus yang menghubungkan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali longsor.
Kampung Anggrek di Desa Tumingki diharapkan meningkatkan daya tarik pariwisata alam di kawasan Pegunungan Meratus.
AMAN Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel) menentang rencana pemanfaatan nilai ekonomi karbon (perdagangan karbon) dari kawasan hutan Pegunungan Meratus.
Kawasan hutan tropis Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved