Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengungsi Gempa Malang Tinggal di Tenda Darurat Dekat Rumah

Bagus Suryo
12/4/2021 10:44
Pengungsi Gempa Malang Tinggal di Tenda Darurat Dekat Rumah
Warga terdampak gempa bumi di Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Malang, Jawa Timur, mendirikan tenda darurat di depan rumah mereka,(MI/Bagus Suryo )

HINGGA saat ini warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Malang, Jawa Timur masih mengungsi di tenda darurat secara mandiri sembari menunggu realisasi bantuan dan kepastian tenda pengungsian dari Kemensos.

"Kami sudah mendirikan posko pengungsian, warga terdampak bencana sepakat tenda berada di dekat rumah," kata Kepala Desa Taman Asri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Joko Widodo, Senin (12/4).

Sejauh ini korban terdampak gempa menempati tenda darurat di dekat rumah mereka. Pertimbangan warga minta tenda darurat di dekat rumah mereka selain lebih dekat dengan aktivitas sehari-hari, warga masih perlu menyelamatkan barang-barang berharga yang bisa digunakan pascagempa bumi.

Joko Widodo mengungkapkan Menteri Sosial Tri Rismaharini sudah memberikan bantuan sembako dan lima tenda pengungsian. 

"Hari ini, tenda dipasang oleh TNI dan relawan di lapangan Taman Asri. Semoga pagi ini clear dan bantuan cukup," kata Joko.

Di Desa Taman Asri sebanyak 285 rumah rusak. Warga mengungsi karena rumah mereka tidak layak huni. Sebanyak 54 rumah dirobohkan karena berbahaya bila tetap ditempati. 

"Warga kita selamatkan dulu, bantuan kita salurkan. Adapun soal relokasi, teknisnya kita serahkan pemerintah," tuturnya.

Saat ini warga terdampak bencana membersihkan rumah masing-masing dibantu relawan tanggap bencana. Rumah warga yang rusak berat dirobohkan paksa lantaran berbahaya bila masih ditempati. Tembok bangunan rumah retak-retak sehingga rawan ambruk. 

"Karena itu rumah dirobohkan dan penghuninya mengungsi," tegas petugas Satgana Malang, Agung Dwi. 

Namun, warga kesulitan mengamankan perkakas rumah tangga dan pakaian karena belum ada penampungan khusus barang-barang mereka apalagi hujan masih mengguyur kawasan setempat. Selain itu, korban bencana di Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang mengaku bantuan sembako belum merata.

"Pak RT sudah melakukan pendataan. Rumah saya rusak. Sekeluarga tidur di emperan rumah," kata warga Majang Tengah, Liyati.

baca juga: 8 Korban Meninggal Dampak Gempa Malang Terima Santunan Kematian 

Sementara itu Bupati Malang Muhammad Sanusi mengatakan petugas gabungan terus melakukan penanganan pascagempa termasuk melanjutkan pendataan.

"Kegiatan terus pendataan jumlah korban dan kerusakan," kata Sanusi.

Pendataan oleh BPBD Kabupaten Malang sampai Minggu (11/4), tiga orang meninggal dunia dan 57 orang terluka. Sebanyak 1.751 rumah rusak, sebanyak 499 rumah di antaranya rusak berat, 409 rumah rusak sedang dan 845 rusak ringan. Kerusakan serupa pada 14 sekolahan, 9 fasilitas kesehatan dan 11 fasilitas umum.(OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya