Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERBAGAI terobosan membangun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terus dilakukan masyarakat untuk bertahan selama masa pandemi Covid-19. Salah satunya usaha sabun cuci piring yang digagas Taufiq, 50, bersama sahabat UMKM yang terdiri dari 40 warga di Jalan Srikandi Komplek Wadya Graha 1 Kelurahan Delima, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru, Riau.
Usaha yang awalnya bermodalkan dana patungan sebesar Rp500 ribu, dalam waktu tiga minggu berhasil berkembang dengan penjualan hingga 500 kemasan sabun cuci piring isi 450 ml dan omset Rp4 juta.
"Pemesanan sudah sampai tiga kabupaten yaitu Kampar, Siak, dan Indragiri Hilir. Tidak banyak, tetapi sangat bagus antusiasnya untuk usaha yang baru saja dirintis," kata Taufiq kepada mediaindonesia.com usai meracik sabun cuci piring kemasannya di perumahan Wadya Graha, Pekanbaru, Selasa (30/3).
Secara fisik, sabun cair pencuci piring delima buatan sahabat UMKM Taufiq tidak berbeda dengan sabun komersil buatan pabrik. Namun terdapat keunggulan lantaran dikerjakan langsung dengan tangan dan secara manual sehingga sabun buatan Taufiq jauh lebih kental dan warna hijaunya yang pekat. Kekentalan yang terjaga itu menghasilkan kualitas busa yang banyak
sehingga dapat membersihkan kotoran dan lemak yang melengket.
"Ada rahasianya yaitu PH air wajib di atas 6. Karena itu, kami memakai air mineral galon untuk proses membuatnya. Sedangkan bahan baku utamanya adalah bahan nabati seperti garam yodium, texapon nabati sawit, dan pewarna," jelas Taufiq.
Lantaran tidak memakai bahan kimia pengawet, produk sabun delima sahabat UMKM bisa diterima pasar. Bersama tiga warga lainnya yaitu Dahono Seto selaku sekretaris dan design produk, Eno selaku penjualan, dan Rina merupakan bendahara, Taufiq selaku ketua akhirnya mengatur strategi pemasaran. Produk sabun cair delima dipasarkan dengan kemasan kotak plastik yang ditempeli stiker hijau sehingga tampak sangat menarik.
"Kami tetapkan harga Rp8 ribu per kemasan 450 ml. Karena mahal dibiaya kemasan yang sebesar Rp2.500. Biaya kemasan ini yang sedang kami pikirkan untuk dapat ditekan lagi," jelas Eno yang dipercaya untuk tenaga penjualan.
Eno menuturkan, pada produksi awal sebanyak 40 kemasan, sahabat UMKM menjual kepada warga sekitar Wadya Graha. Lantaran memang didukung warga sedari awal, produk sabun cair delima seketika laris manis. Selanjutnya warga setempat yang sebanyak 76 rumah juga diminta untuk dapat memasarkan produk tersebut.
"Alhasil penjualan sampai ke Kabupaten Siak, kemudian dipesan tempat wisata Pulau Cinta di Kabupaten Kampar, dan sampai ke Pulau Kijang di Kabupaten Indragiri Hilir," ujarnya.
Ia menambahkan, warga yang antusias memasarkan produk sabun cuci piring delima seharga Rp10 ribu atau terdapat selisih Rp2 ribu dari harga yang ditetapkan. Selisih itu dianggap keuntungan yang boleh dikantongi untuk jasa penjualan. Pasalnya, sebagai usaha baru, sahabat UMKM belum bisa untuk menggaji karyawan tetap layaknya perusahaan besar.
"Karena tujuannya awalnya untuk membantu ekonomi warga. Jadi untuk upah selain jasa menjual, warga yang ikut bekerja meracik sabun juga boleh membawa pulang satu kemasan. Namun dalam pembukuan, kami tetap menghitung dan mengganti membayar setiap kemasan yang dibawa pulang itu," jelas Eno.
Selain dukungan warga setempat, pihak Kelurahan Delima juga memberikan perhatian. Lurah Delima Riski Rambe bahkan memasukkan produk sabun cuci piring sahabat UMKM sebagai program kelurahan. Apalagi produk tersebut memakai nama Delima yang merupakan nama kelurahan setempat.
"Selain itu, perhatian juga datang dari LPM Kota Pekanbaru yang mengajari kami membuat produk yang bagus. Kemudian dari Kadin Kota Pekanbaru yang mendukung untuk pemasaran. Ini semua respons yang sangat baik," ujarnya.
baca juga: Sisunandar, Profesor Kelapa Kopyor Indonesia
Kedepan, rencananya sahabat UMKM juga akan meluncurkan produk sabun cuci tangan. Hal itu melihat potensi kebutuhan sabun cuci tangan pada masa pandemi. Selanjutnya, warga setempat juga akan membuat produk makanan ringan dan oleh-oleh khas Pekanbaru seperti ubi krispi, kentang, olahan coklat dan lainnya.
"Sudah siap 26 rumah dari jumlah 76 rumah di Wadya Graha Blok 1 yang akan membantu produksi. Karena prinsipnya Sahabat UMKM yang berasal dari warga dengan memberdayakan warga, dan hasilnya untuk warga setempat. Jadi kita bersama-sama berusaha dan semoga berhasil," pungkas Taufiq.(OL-3)
Tim Gakkum KLHK telah melakikan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK
Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin selaku Satgas Operasi Bagian Udara menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara.
Operasi Modifikasi Cuaca mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024, diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024.
Program DP3 adalah salah satu inisiatif strategis untuk memastikan masyarakat pedalaman tidak hanya memiliki akses informasi yang memadai tentang pemilihan serentak.
POLDA Riau menyita 25 kilogram sabu dan 34 ribu pil ekstasi dari sindikat narkoba internasional yang mengedarkan narkoba senilai Rp35 miliar tersebut.
PARTAI Demokrat resmi mengusung M Nasir-M Wardan sebagai calon gubernur (cagub) dan calon gubernur (cawagub) Pilkada Riau 2024.
Sistem pengelolaan air limbah ini telah mulai dikerjakan di tahun 2020 dan menelan biaya yang tidak sedikit Rp 902 miliar, sebagian dibiayai oleh Bank Pembangunan Asia
Dua kelompok mahasiswa tawuran saat wisuda di Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Suska), Pekanbaru, Riau. Kericuhan diduga dipicu salah paham saat kegiatan wisuda.
Terrdapat tiga nama yang memuncaki perolehan survei calon walikota Pekanbaru
Kondisi payung elektrik di Masjid Raya An-Nur Kota Pekanbaru, Riau, sangat memprihatinkan. Payung senilai Rp42 miliar yang dirancang meniru konsep payung elektrik di Masjid Madinah
POLDA Riau menangkap 17 anggota sindikat narkoba internasional di Pekanbaru. Jaringan ini sudah melakukan transaksi selama tiga bulan mencapai Rp10,5 miliar.
Penurunan harga cabai merah di Pekanbaru terjadi sejak beberapa hari terakhir setelah jelang Ramadan harganya sempat naik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved