Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Cegah Impor Daging, Jabar Beli Seribu Sapi Dari NTB

Kristiadi
28/1/2021 11:46
Cegah Impor Daging, Jabar Beli Seribu Sapi Dari NTB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Smart Green House di Kampung Cikole, Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja, Garut, Rabu (27/1/2021).(Diskominfo Kabupaten Garut)

UNTUK memenuhi kebutuhan daging sapi di wilayah Jawa Barat (Jabar) belum seluruhnya terpenuhi dari dalam negeri. Impor daging dari Australia masih dilakukan. Saat ini kebutuhan daging per tahun mencapai 193.255 ton atau setara 1.017.138 sapi. Agar tercapai swasembada daging, telah dilakukan upaya berupa bisnis penggemukan sapi potong dari Nusa Tenggara Barat melalui BUMD Jawa Barat, PT Agro Jabar dengan pembelian 1.000 sapi dari NTB pada tahun ini. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan pembelian 1.000 sapi dari NTB ini akan menjadi langkah awal untuk memenuhi kebutuhan daging sapi bagi masyarakat di Jabar. Sebanyak 1.000 sapi dari NTB akan digemukkan di lahan milik Agro Jabar. 

"Selain itu, PT Agro Jabar juga tetap berupaya akan mengembangkan budidaya perdagangan lobster. Tahun 2021 direncanakanya akan memproduksi lobster sebanyak 200 kg per minggunya, mengingat kebutuhan di Jabar sangat tinggi. Dan selama ini masih dipenuhi oleh produksi lokal dan impor," kata Ridwan Kamil, Rabu (27/1).

Emil mengatakan kerja sama dengan NTB ini telah berjalan dengan baik dan tidak perlu lagi impor daging sapi dari Australia. Pemprov Jawa Barat bisa memenuhi kebutuhan daging lokal dengan kerja sama provinsi lain seperti Provinsi NTB. 
 
"Kami bangga mendapatkan suplai daging sapi secara antar provinsi yaitu dengan NTB. Suplai kebutuhan daging Jabar mudah-mudahan tidak selalu mengandalkan impor dan harus bisa mandiri dengan suplai. Dan pasar dari dalam negeri khususnya NTB yang diproklamasikan sebagai provinsi sejuta sapi," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan kedatangannya ke Jawa Barat untuk menindaklanjuti kerja sama antara Pemprov Jabar dan Pemprov NTB. Dalam agenda tersebut selain kerja sama di bidang peternakan, akan belajar banyak bagaimana mengelola potensi alam yang dimiliki kedua provinsi ini.

"Pemprov NTB akan mengadopsi program Petani Milenial yang digagas Pemprov Jabar untuk mengembangkan sektor pertanian di NTB. Kami akan menginspirasi karena selama ini tengah berjuang keras untuk menyadarkan masyarakat muda yang selama ini lebih senang bekerja migran. Dan itu juga akan disosialisasikan karena memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Agro Jabar, Kurnia Fajar mengatakan pihaknya bersama PT Gerbang NTB Emas berencana menjalin kerja sama terkait budidaya lobster dan peternakan sapi untuk mengurangi pembelian sapi impor. Rencananya tahun depan mulai menjajaki kerja sama terkait budidaya lobster.

baca juga: KKP dan Bank Indonesia Tiru Pembangunan Coral Garden untuk Lombok 

"Kami akan berupaya memaksimalkan lahan milik Pemprov Jabar terutamanya untuk meningkatkan hasil pangan dengan smart farming dengan teknologi infus. Pertama kali akan membangun smart green house 3.000 meter di Desa Wanaraja, Kabupaten Garut. Dan kami akan menanam tanaman yang lebih high value karena Kabupaten Garut merupakan wilayah yang paling hebat dalam menanam jagung. Dan metode tersebut dapat meningkatkan produksi panen jagung," pungkasnya.

Kesepakatan kerja sama itu ditandatangani antara PT Agro Jabar dengan PT Gerbang NTB Emas yang merupakan BUMD milik Pemprov NTB. Kerja sama tersebut dilakukannya oleh Direktur Utama Agro Jabar Kurnia Fajar dan Direktur PT Gerbang NTB Emas Samsul Hadi di Kebun Wanaraja, Kabupaten Garut. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya