Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

BPBD Babel: Rusaknya DAS Diduga Penyebab Banjir

Rendy Ferdiansyah
23/1/2021 23:25
BPBD Babel: Rusaknya DAS Diduga Penyebab Banjir
Wilayah pesisir di Provinsi Babel terendam banjir yang disebabkan rusaknya DAS yang diduga akibat penambangan ilegal di sana.(MI/Rendy Ferdiansyah)

RUSAKNYA Daerah Aliran Sungai (DAS) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) karena aktifitas penambangan pasir timah secara ilegal, diduga jadi pemicu wilayah pesisir di Provinsi Kepulauan tersebut banjir.

Kepala Badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Babel, Mikron Antariksa mengatakan sejumlah titik lokasi banjir di Babel khususnya di daerah pesisir disebabkan beberapa faktor. Seperti, curah hujan yang tinggi, ditambah dengan  air laut yang pasang, kemudian rusaknya DAS sehinga air meluap hingga ke pemukiman warga.

"Kalau DAS ini rusak, air pasti akan meluap, inilah yang menyebakan daerah kita sering menjadi langgaran banjir jika hujan lebat dan rob," kata Mikron. Sabtu (23/1).

Untuk itu, Mikron mengingatkan kepada para penambang yang melakukan aktifitas penambahan secara ilegal di DAS untuk segera menghentikannya karena bisa berdampak terjadinya bencana khususnya banjir.

"Tidak ada kata terlambat, makanya kita minta para penambang untuk tidak mencari keuntungan dengan merusak DAS, tolong hentikan, jangan sampai setelah terjadi banjir baru menjadi penyesalan," tegasnya.

Pihaknya pun meminta kepada seluruh aparat kepolisian dan satpol PP di Babel bergerak dan melakukan peneriban. "Memang sudah dilakukan penertiban dari kepolisian kita, tapi masih saja penambangan ini membandel, tapi kita minta terus lakukan hingga tidak ada lagi penambangan pasir timah di DAS," pintanya. (OL-13)

Baca Juga: Pengembangan Geopark Kaldera Toba Fokus 3 Aspek

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya