Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NILAI kerugian akibat bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, selama 2020 mencapai Rp71 miliar. Nilai kerugian terbanyak berasal dari bangunan rumah warga yang rusak.
Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna menjelaskan nilai kerugian dihitung setelah terjadi 406 kali bencana sepanjang Januari-November 2020. Dari kejadian itu, 232 kali merupakan bencana tanah longsor.
"Dari berbagai bencana mengakibatkan kerusakan bangunan rumah dan infrastruktur lainnya. Nilai kerugiannya mencapai Rp71,60 miliar," ujar Daeng saat dihubungi, Jumat (1/1).
Baca juga: Ratusan Bencana Terjadi di Kota Sukabumi Sepanjang 2020
Terdapat 1.700 unit bangunan rumah warga yang rusak akibat dampak bencana. Rinciannya, 367 unit rusak berat, 409 unit rusak sedang dan 924 unit rusak ringan.
"Terdapat juga sebanyak 68 unit rumah dalam kondisi terancam," imbuh Daeng.
Dampak bencana juga merusak hampir 106 unit fasilitas. Rinciannya, terdiri dari 8 unit fasilitas peribadahan, 14 unit fasilitas pendidikan, 26 titik jalan rusak, 32 titik saluran air rusak, 5 tempat usaha rusak dan 21 titik jembatan rusak.
"Berbagai dampak bencana semaksimal mungkin kami tangani. Penanganannya berkoordinasi dengan OPD teknis, karena ada yang perlu ditangani perangkat daerah," jelas Daeng.
Baca juga: Mitigasi Bencana, Banjarnegara Andalkan Alat Deteksi
Kemudian, 406 bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. Terdiri dari tanah longsor sebanyak 232 kejadian, angin kencang 73 kejadian, kebakaran sebanyak 54 kejadian, banjir sebanyak 27 kejadian, pergerakan tanah 9 kejadian, lain-lain 9 kejadian dan gempa bumi 2 kali kejadian.
Akibat berbagai kejadian bencana, sebanyak 1.789 kepala keluarga (KK) atau 5.191 jiwa menderita. Berikut, 2.789 jiwa mengungsi, 9 orang meninggal dunia dan 25 orang warga terluka.
BPBD Kabupaten Sukabumi mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dengan potensi bencana. Akhir-akhir ini, potensi bencana hidrometeorologi mulai meningkat seiring tingginya curah hujan.(OL-11)
Pemprov Bengkulu telah menyiagakan alat berat untuk mengantisipasi kendala perjalanan di daerah rawan tanah longsor, selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.
MENJELANG arus mudik dan arus balik Lebaran, Pemerintah Kabupaten Sumedang, jawa Barat. Di antaranya, memetakan titik rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang.
BNPB mengungkapkan terdapat 7 provinsi dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbanyak sekaligus menjadi provinsi yang paling banyak alami bencana.
Menurut KPU Purbalingga ada 3 TPS yang rawan bencana longsor.
Memasuki peralihan musim kemarau menuju musim hujan, terdapat sejumlah potensi bencana hidrometeorologi basah, termasuk pada periode Libur Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
KECAMATAN Cikole di Kota Sukabumi, Jawa Barat, merupakan wilayah paling sering diterjang bencana tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved