Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARIWISATA Labuanbajo mengalami kelesuan imbas dari pandemi korona. Pengusaha jasa wisata di sana terpaksa banting harga, namun belum menarik minat kunjugan wisata ke daerah itu.
"Pariwisata itu membutuhkan percayaan. Kalau dengan situasi covid-19 seperti ini, sangat sulit pariwisata itu berkembang maupun bangkit. Untuk kunjungan ke kawasan komodo membutuhkan waktu yang lama agar bisa pulih kembali," ucap pelaku usaha hotel dan restoran I.Wayan Garwita, kepada Media Indonesia Jumat, (23/10).
Wayan mengatakan pariwisata membutuhkan proses cukup lama. Saat ini, kondisi pandemi di Indonesia belum bisa meyakinkan publik. Khususnya untuk berkunjung ke daerah yang menjadi destinasi wisata dunia. Karena proses pemulihan setiap negara berbeda beda bahkan tahunan.
"Ya pemulihan setiap negara kemungkinan membutuhkan waktu tahunan. Belum lagi rasa trauma akibat virus korona atau Covid-19," terangnya
Wayan Garwita menyebut secara nasional proses pemulihan belum bisa dipastikan. Hampir setiap negara tidak bisa di pastikan kapan pulih atau zona hijau dari covid-19.
"Untuk mencapai hasil itu, hampir semua hotel atau restoran di Labuanbajo terpaksa banting harga (diskon). Meski demikian belum ada tamu yang berkunjung. Kalaupum ada paling untuk kebutuhan sehari. Terpaksa banting harga, "ucapnya.
Diskon yang diberikan, kata dia, untuk mengairahkan minat kunjungan wisata. Peningkatan pariwisata sejauh ini belum sebanding meski telah membanting harga miring dengan biaya yang sangat murah.
Pemulihan yang dilakukan pemerintah dengan membagi stimulus atau semacam bantuan sosial, menurut dia, tidak akan memberi dampak pariwisata. Sebab Pariwisata itu intinya butuh kepercayaan dan kenyamanan, termasuk terjaminnya kondisi kesehatan lingkungan. Jadi Covid-19 membuat lesu kunjungan.
Dalam seminggu, ungkanya, tak ada tamu yang menginap. Hal ini tidak sebanding dengan harapan pada tahun sebelumnya. Situasi ini menunjukan pariwisata benar benar lesu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Agustinus Rinus mengatakan meskipun situasi belum pulih, sudah ada kunjungan domestik dan beberapa wisatawan Asing sejak Juli hingga Oktober.
Data yang di himpun petugas di lapangan akumulasi keseluruhan hingga Oktober ini baru tercatat 2.333 wisatawan yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata di daerah ini. (OL-13)
Baca Juga: Libur Panjang, Warga Karawang sebaiknya di Rumah Saja
Komodo Travel Mart digelar pada 6-9 Juni 2024 di Labuan Bajo setelah sebelumnya sempat terhenti sejak 2018.
TIM SAR Gabungan mengevakuasi seorang warga Pulau Komodo yang digigit Komodo
Pada Maret 2024, total Komodo yang teridentifikasi di Pulau Rinca adalah sebanyak 1.427 ekor atau bertambah sebanyak 169 ekor dibandingkan tahun sebelumnya.
PENGAMAT pariwisata Unsoed, Chusmeru menyatakan bahwa sampai saat ini Indonesia masih dipercaya sebagai destinasi wisata dunia. Hal tersebut terbukti dari data Kemenparekraf
KECE Travel Pass, yang diluncurkan Maret 2024, menawarkan kesempatan eksklusif bagi para petualang untuk menikmati keindahan Labuan Bajo.
Reptil endemik Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu telah menetaskan Komodo melalui inkubator sejumlah 29 ekor.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved