Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENDEMI covid-19 membuat darurat pendidikan nasional sejalan dengan kesehatan dan ekonomi. Karena itu pemerintah harus menjadikan pesantren sebagai kiblat dalam mendapatkan solusi.
"Pesantren bisa menjadi solusi dan memberikan jalan keluar di tengah keterbatasan yang dimiliki," tegas Panglima Santri Muhaimin Iskandar di Pesantren Sabilur Rosyad, Malang, Jawa Timur, Kamis (22/10).
Dalam memperingati Hari Santri, Muhaimin meluncurkan santrinet. Platform digital yang lahir dari pesantren itu diyakini bisa menjadi solusi atas kebuntuan model baru pendidikan di masa pandemi.
Sebab, sejak awal pandemi, semua negara tidak berdaya. Namun, pesantren menjadi tempat paling tepat dalam mengatasi hambatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi covid-19.
"Pesantren justru bangkit, tangguh, bersatu dalam menghadapi tantangan pandemi. Dalam suasana paling sulit, pesantren terbukti lebih kokoh," katanya.
Muhaimin menyatakan imbas pandemi membuat perekonomian dunia ambles kian dalam. Bahkan, Indonesia diambang resesi. Dalam kondisi itu semua negara kelimpungan mengatasi kesehatan dan ekonomi. Demikian juga pendidikan nasional mengalami titik darurat.
Baca juga : Duta Pesantren Dapat Uang Pembinaan Rp125 Juta
Menurut Muhaimin, ada tiga imbas pandemi sekaligus menjadi tantangan bersama, yakni mengatasi pengangguran, penghasilan yang menurun dan kualitas hidup. Dari imbas itu mengakibatkan pendidikan dalam bahaya sejalan dengan kesehatan dan ekonomi.
Sejauh ini, katanya, pengangguran di dunia akibat dampak pandemi sebanyak 1,5 miliar. Di Indonesia, pengangguran dari 6,5 juta menjadi 11 juta lebih. Pengangguran itu menambah kemiskinan, yang akhirnya berdampak pada pendidikan dan kesehatan.
"Gara-gara PJJ banyak siswa dan orangtua kesulitan mengatasi proses pendidikan. Dalam situasi seperti itu banyak yang keteteran," ungkapnya.
Untuk itu kini menjadi momentum bagi pesantren dan santri guna menguatkan gerakan bangkit belajar mengatasi kebuntuan dan stagnasi. Semua pihak didorong bergotong royong dan saling membantu.
"Insya Allah pesantren bisa memberikan solusi atas tantangan pendidikan," imbuhnya.
Sembari menunggu kebijakan menteri pendidikan dan menteri agama, lanjutnya, pesantren dan santri harus bahu-membahu. "Bila santri baik-baik saja, maka Insya Allah Indonesia aman. Santri sehat, Insya Allah Indonesia sehat," pungkasnya.(OL-2)
Dalam kesempatan tersebut Ibas menyampaikan momen Isra Mi’raj sebagai momentum meneladani sifat Nabi Muhammad
Ganjar Pranowo - Mahfud MD mengantongi dukungan dari kalangan religius santri se-Jawa Timur.
Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Barat (Jabar) melakukan kerja bakti bersama warga untuk renovasi lapangan bulu tangkis
SEJAK 15 Oktober 2015, melalui Keppres RI Nomor 22 Tahun 2015, yang menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, kata ‘santri’ menjadi populer di masyarakat.
LINGKUNGAN pesantren bisa menjadi sarang penularan tuberkulosis (TB) dengan cepat karena lingkup yang padat, ramai, dan sangat erat.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang menggunakan uang pinjaman Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) dari Bank J Trust senilai Rp73 miliar untuk kepentingan pribadi.
Pendidikan pesantren secara sah telah mengantongi pengakuan negara
Kunjungan Grand Syekh Al-Azhar ke pesantren Darunnajah tersebut dalam rangka memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan Islam antara Indonesia dan Mesir.
Kegiatan ini mengangkat tema 'Pelatihan Achievement Motivation Training untuk Mengurangi Boarding School Syndrome' pada Santri Pondok Pesantren di Desa Pasirtanjung, Kabupaten Bogor.
Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj meminta kepada masyarakat untuk tidak menganggap bahwa semua pondok pesantren (ponpes) di Indonesia mengajarkan hal buruk.
DALAM sepekan terungkap kasus-kasus kekerasan fisik dan seksual yang terjadi di lingkup pendidikan pondok pesantren
WARGA Desa Pagerwojo Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendemo Pondok Pesantren Mahdiy yang terletak di desa tersebut, karena dugaan tindak asusila pengasuh ponpes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved