Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MELALUI gerai Souvenir miliknya yang beralamat di Kios TP 02, Pasar Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Gervasius Soba berikhtiar memajukan Usaha Kecil dan menangah (UKM) di Lembata.
Pria jebolan Sekolah Tinggi Pariwisata Ampta Jogjakarta ini mengaku, selain berbisnis, dirinya ingin memperkenalkan budaya Lembata melalui aneka kerajinan tangan berbahan tradisional local setempat.
Toko souvenir itu diberi nama KiosKaos dan Oleh-oleh Lembata. Toko ini dapat menjadi pilihan berbelanja bagi anda yang berkunjung ke pulau Lembata dan mencari oleh-oleh khas Lembata.
Tak hanya kaos dan topi dengan design tulisan bergaya kekinian, KiosKaos dan Oleh-oleh Lembata menyediakan aneka kerajinan tangan (handmade) berbahan sarung, kerajinan batok kelapa, sarung, selendang, pigura unik berbahan pasir, aneka anyaman dari daun lontar, hingga panganan khas Lembata. Harganya pun sangat terjangkau.
"Kaos dengan aneka tulisan dan jargon tentang Lembata yang saya jual berbahan katun combat 30 S, dengan harga 90 ribu rupiah per potong. Topi dengan tulisan Lembata seharga 40 ribu. Saya pesan di perusahaan konveksi di pulau Jawa," ujar Gervasius Soba.
Ada pula aneka kreasi souvenir handmade berbahan sarung tenunan berupa gantungan kunci, jepit rambut dan bandana, harganya Rp10 ribu sampai Rp25
ribu. Kaos setelan anak dengan tulisan khas Lembata Rp50 ribu sampai 80 ribu.
Tak kalah menariknya, pria ini menjajakan souvenir unik dari batok kelapa hasil kerajinan tangan para pemuda putus sekolah.
Di pusat souvenir Lembata ini pula, tersedia aneka bentuk kerajinan ibu-ibu dari anyaman daun lontar, seperti giling atau wadah sirih pinang, buku desek atau wadah pengganti dulang, topi anyaman dari bahan daun lontar, tas sarung dengan model kekinian, dan beraneka souvenir unik lainnya.
Selain cinderamata, ada pula panganan khas Lembata yang disebutnya JT Kalem (jagung titi kacang tanah Lembata). Produk panganan ini pernah dikirimnya ke berbagai kota di tanah air hingga ke penjuru dunia.
Selain berbelanja offline, KiosKaos dan Oleh-oleh Lembata juga melayani pembelian secara Daring. Anda hanya perlu mengunjungi laman facebook yang diberi nama Kioskaos Oleh Oleh Lembata untuk pemesanan.
Gervasius Soba, pemilik KiosKaos dan Oleh-oleh Lembata menjelaskan, usaha ini dirintisnya sejak tahun 2016.
Dia tergerak untuk berbisnis souvenir khas Lembata, setelah menyaksikan ribuan tamu dari berbagai daerah di Indonesia kesulitan mencari cindera mata dalam kegiatan Hari Nusantara (Harnus) tahun 2016 silam di Lembata.
Di sisi lain, dirinya prihatin banyak pemuda putus sekolah berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya, hanya dengan memproduksi aneka kerajianan dengan bahan lokal, tanpa tahu pasti kemana menjual produknya tersebut.
Pria penyuka keindahan dan keunikan budaya Lembata ini mengaku termotivasi membantu memasarkan hasil kerajinan para pemuda putus sekolah, setelah aneka souvenir yang dihasilkan tersebut tidak laku terjual di ajang pameran di kota Lewoleba.
"Ada pemuda putus sekolah yang memiliki keterampilan membuat aneka produk souvenir berbahan batok kelapa, seperti cerek, gelas, senduk dan wadah sayur. Namanya Nikolaus. Ia putus sekolah SMA dan tinggal di Kedang. Ia juga membuat miniatir gading dari bahan kayu, miniature Ebang atau rumah adat khas Kedang, juga miniature Pledang atau perahu tradisional penangkap ikan Paus. Saya bantu pasarkan di KiosKaos dan Oleh-oleh Lembata," ujar Gervasius.
Sedangkan sarung, di belinya dari para penenun dari kampung. Sarung, paling murah Rp300 ribu, itu sarung Kedang motiv biasa. Sedangkan motiv lainnya berkisar Rp600 ribu hingga Rp1 juta per lembar. Tersedia pula Selendang berbahan sarung dengan tulisan Lembata seharga 150 ribu per lembar.
Dengan modal usaha sendiri, ia menyewa lapak yang disediakan Dinas Koperindag Lembata di pasar Lamahora. Gervasius berharap, melalui usahanya di KiosKaos dan Oleh-oleh Lembata, dirinya dapat berkontribusi memajukan UKM di Kabupaten Lembata. (OL-13).
Baca Juga: Antam dan Pertamina Join Bangun Indutri Baterai Mobil Listrik
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meresmikan pengoperasian 2.664 titik air atau sumur bor di seluruh Indonesia, termasuk 389 titik air di NTT.
KEBAKARAN hebat terjadi di kompleks pertokoan Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 30 Juli 2024 sekitar pukul 07:30 Wita.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
SEBANYAK 60 sesepuh Lamaholot menemui mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen (Purn) Johni Asadoma untuk memberikan dukungan maju di Pilgub NTT.
KETUA Komisi II DPRD Lembata, Petus Bala Wukak menyatakan menolak turut serta dalam rombongan studi banding pengelolaan geothermal di Kamojang, Jawa Barat.
RATUSAN calon siswa baru, Rabu (10/7/2024), mulai memadati sejumlah sekolah di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program magang ke Jepang bertujuan meningkatkan kompetensi kerja siswa, memberikan pengalaman internasional, dan membuka peluang karir di masa depan.
DUEL dengan menggunakan senjata tajam jenis kelewang terjadi antara Siprianus Ola Ladjar, 45, dan Thomas Muhu Koban, 66, di kebun Ebak, Desa Lusilame, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, NTT.
Sekitar 6.000 rumah dari total 36 ribu rumah di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur masuk kategori tidak layak huni.
SEJUMLAH program pemberdayaan di sektor pertanian dan peternakan siap diluncurkan Bank NTT. Langkah itu dilakukan guna mengikis dominasi para rentenir yang terus merajalela.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved