Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANYAK cara bisa dilakukan untuk membantu masyarakat kurang mampu terutama orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Seperti dilakukan Lurah Nangalimang, Aloysius Gonzaga M. Parera yang menyisihkan uang rokok untuk membantu para ODGJ di wilayah Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Kepada Media Indonesia, Sabtu (17/10), Lurah Nangalimang yang biasa disapa Loy itu menceritakan sejak dipercaya Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo untuk menjadi lurah, ia mulai turun ke masyarakat untuk melihat kondisi warganya.
Saat itu, dirinya melihat ada beberapa ODGJ yang dipasung sehingga menarik perhatiannya. Ia mencatat ada sekitar 19 ODGJ yang ada di Kelurahan Nangalimang. Dari 19 orang itu, ada yang dipasung. ODGJ ini berasal dari keluarga tidak mampu.
Ia pun mulai menyisihkan uang rokok setiap hari untuk membeli makanan dan obat-obatan yang diperuntukkan bagi beberapa ODGJ. Selain itu, ia juga membuat rumah layak huni bagi para ODGJ.
"Biasanya saya isap rokok satu hari sebanyak dua hingga tiga bungkus, tetapi sekarang saya sudah kurangi karena uang rokok itu saya sisihkan untuk membeli nasi bungkus tiap pagi dan berikan kepada ODGJ. Saya beritahu kepada penjual nasi kuning agar tiap hari antar nasi bungkus untuk beberapa ODGJ agar mereka bisa minum obat," ujar dia.
Loy juga memulai mencari bantuan dari rekan-rekannya untuk membantu membuatkan rumah layak huni bagi ODGJ.
"Selain sisihkan uang rokok untuk ODGJ, saya juga mencari sumbangan dimana-dimana agar para ODGJ bisa tinggal di rumah layak huni," ujar Loy.
Baca juga: Kisah Mantan ODGJ dan Telur Asin
Ia bersyukur, berkat dukungan dari semua pihak termasuk Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, pembangunan dua rumah layak huni dimulai. Dua rumah itu akan ditemoati oleh empat orang. Sementara, ODGJ yang lain masih tinggal di rumah keluarga mereka dengan pengawasan dari pihak Puskesmas Kopeta. Pihak Puskesmas pun tiap hari selalu memeriksa kesehatan dan memberikan obat-obatan.
"Sekarang kami baru kerjakan dua rumah dulu, salah satu ODGJ tinggal di bekas tempat WC. Sementara kita buatkan dulu rumahnya. Kerja rumah ini swadaya murni. Saya minta bantuan TNI Kodim 1603 Sikka dan warga," ungkap dia.
Terkait kesehatan, saat ini 19 ODGJ sudah diurus kartu sehat dari program pemerintah sehingga ia sekarang hanya mencari sumbangan untuk makan dan minum beberapa ODGJ.
"Untuk obat sudah aman bagi ODGJ. Hanya saya pikir makanan mereka. Uang yang saya biasa belikan rokok sudah sisikan ke mereka. Jadi saya tak masalah tidak merokok yang penting mereka bisa makan," pungkasnya.(OL-5)
Prevalensi depresi tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-24 tahun dengan sebanyak 2 persen yang didominasi dari latar belakang ekonomi bawah.
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Yogyakarta mencapai 1.239 penderita pada 2023, termasuk warga luar wilayah.
Kader diajak memahami dampak stigma yang menyebabkan ODGJ dan keluarganya merasa malu, mengalami diskriminasi, dan enggan berinteraksi dengan masyarakat.
Salah satunya ialah muncul stresor pada penderita OCD. Stresor merupakan faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya respons stres.
Pada orang dengan hoarding disorder, penimbunan sering kali dilakukan secara acak dan sembarangan. Mereka merasa aman saat bisa menumpuk sampah karena merasa sayang saat membuangnya.
ORANG dengan gangguan kepribadian narsisistik dapat mengalami komplikasi berupa gangguan kejiwaan, seperti depresi. Hal itu diungkap oleh dokter spesialis kesehatan jiwa
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved