Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SECERCAH harapan terpancar dari mata Wiwin, 45, warga Desa/Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah saat menerima pelatihan memasak dari para koki SMK Negeri 2 Temanggung, Senin (12/10/2020). Ia berdiri di salah satu sudut ruangan Aula Makukuhan di Kecamatan Kedu yang menjadi lokasi pelatihan hari itu. Dengan tekun ia mengikuti arahan para koki pembimbing dan mempraktekannya.
"Sebentar lagi membuat kue bolen pisang kesukaan saya," kata Wiwin di sela pelatihan, Senin (12/10).
Kendati ia berasal dari daerah Bandung yang terkenal sebagai produsen bolen pisang, namun diakui Wiwin, ia tidak memiliki kemampuan membuat kue tersebut. Setelah menikah dan tinggal dengan suami dan anaknya di Temanggung, Wiwin lebih disibukkan dengan urusan rumah tangga dan tidak sempat belajar membuat kue.
"Baru setelah usaha suami sepi orderan dan anak saya dirumahkan dari pekerjaannya, saya terpikir untuk menjalani berbagai usaha, seperti membuat kue untuk menopang ekonomi keluarga,"tutur Wiwin.
Diceritakan Wiwin, sekitar delapan bulan terakhir, usaha percetakan suaminya yang semula ramai menjadi sepi terdampak pandemik korona. Biasanya dalam sebulan ia bisa mendapatkan hasil Rp500 ribu hingga Rp1 juta dari membuat souvenir dan sablon. Karena sejak pandemik tidak boleh ada hajatan dalam skala besar. Pendapatannya turun menjadi rata-rata Rp300 ribu sebulan.
"Apalagi anak saya yang biasanya membantu ekonomi keluarga juga dirumahkan dari pekerjaannya. Kehidupan kami sangat sulit," ujarnya.
Wiwin mengungkapkan, selama pandemik untuk keperluan makan sehari-hari keluarganya menggantungkan harapan pada bantuan dari pihak pemerintah daerah. Selama empat bulan pertama pandemik ia menerima bantuan sebesar Rp600 ribu per bulan. Setelah itu bantuan yang diterimanya berkurang menjadi Rp300 ribu yang hanya ia terima sekali saja. Bulan berikutnya ia sudah tidak menerima bantuan sekali.
"Makannya saya sangat bersemangat ikut pelatihan ini agar punya ketrampilan memasak agar bisa menerima pesanan membuat kue," tutur Wiwin.
Tini,65, warga lainnya, mengaku ingin memperdalam kemampuannya membuat kue sehingga ikut pelatihan memasak. Selama ini ia sudah menerima pesanan kue tiap kali ada arisan maupun perkumpulan warga di desanya. Akan tetapi ia merasa perlu mengembangkan kemampuannya memasak.
Ketua Pelaksana Cooking Class untuk warga terdampak Covid-19 dari SMKN 2 Temanggung, Dian Kristanti, berharap warga yang menerima pelatihan memasak dapat mengembangkan kemampuannya. Dengan demikian mereka dapat menjadikan memasak sebagai nilai tambah ekonomi di keluarganya, sehingga bisa cepat keluar dari krisis.
Sebelum ini, lanjut Dian, pelatihan memasak sudah diberikan pada warga terdampak Covid-19 di Kecamatan Tlogomulyo. Berikutnya, pelatihan memasak akan diaelenggarakan di tiga lokasi. Yakni Kecamatan Tembarak, Parakan, dan Bulu.
"Yang kami berikan ini pelatihan memasak dasar karena banyak warga yang ikut pelatihan belum punya dasar ketrampilan memasak. Antara lain bikin bolen pisang yang warga bisa mendapatkannya dari kebun," kata Dian.
Ketua Kompetensi Keahlian Tata Boga SMK Negeri 2 Temanggung, Sri Sugiyarti, menambahkan pelatihan memasak kali ini diberikan pada 18 orang yang perekonomian keluarganya terdampak pandemi. Tujuannya agar mereka dapat membantu menopang ekonomi keluarga sehingga bisa secepatnya keluar dari krisis.
baca juga: Penyuluh Pertanian Sintang Sinergi dengan TMMD Kalbar
Kepala Desa Kedu, Teguh, menyebutkan, dari total 2015 kepala keluarga yang di desanya, sebanyak 1041 diantaranya terdampak pandemik secara ekonomi. Mereka adalah para petani yang nilai jual hasil pertaniannya jatuh didera pandemik, serta para buruh serabutan.
"Kami dari pihak desa memang mengajukan permintaan pelatihan memasak pada SMK 2 agar ekonomi warga kami terbantu,"pungkas Teguh. (OL-3)
Berdasarkan catatan Dinkes, ditemukan sebanyak 1.320 kasus Demam Berdarah Dengue. Jumlah itu terdiri dari 39 Demam Berdarah, sedang sisanya adalah Demam Dengue.
Berdasarkan data kemiskinan tahun 2023 kemarin, angka kemiskinan di Temanggung masih di kisaran 9,27%. Namun berdasarkan data dari Kantor Statistik terbaru, angka kemiskinan Temanggung
262 RTLH penerima bantuan itu tersebar di 18 kecamatan. Tepatnya di 55 desa dan empat kelurahan. Tiap warga penerima bantuan itu menerima Rp20 juta. Para penerima bantuan tergolong
OPERASIONAL pemulangan jemaah haji ke Tanah Air hari ini dimulai. Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) SUB 01 mengawali fase pemulangan.
DPC Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengusung pasangan petahana Muhammad Al Khadziq-Bimo pada Pilkada 2024.
Agka stunting di Temanggung saat ini masih cukup tinggi, yakni sekitar 25,1%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved