Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMAHAMAN dan pelaksanaan nilai-nilai empat konsensus kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat relevan untuk menghadapi situasi krisis seperti di masa pandemi covid-19 saat ini.
Hal itu dinyatakan Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka secara virtual acara Temu Tokoh di Purbalingga, Jawa Tengah, kemarin.
“Nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan mampu menjadi pemersatu kita untuk menghadapi dampak pandemi covid-19 saat ini,” ujarnya.
Konsep jogo tonggo yang diterapkan di Provinsi Jateng, menurut Lestari yang akrab disapa Rerie itu, juga mengandung nilai-nilai gotong royong dan solidaritas yang merupakan jiwa dari nilai-nilai Pancasila. “Konsep saling menjaga tetangga di masa pandemi covid-19 yang diperkenalkan dengan nama jogo tonggo merupakan langkah yang perlu disebarluaskan dalam upaya pengendalian virus korona di Tanah Air.”
Rerie yakin bila dilakukan dengan tepat di banyak daerah, konsep jogo tonggo dapat mendorong percepatan pengendalian korona di Tanah Air. Nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas, menurut legislator Partai NasDem itu, sangat diperlukan di masa pandemi ini.
Dalam upaya memutus rantai penyebaran covid-19, tandas Rerie, sejumlah langkah teknis perlu dilakukan, seperti tindakan preventif, tes dan tracing, serta peningkatan fasilitas kesehatan.
Tiga langkah teknis itu perlu dilakukan secara bersama agar hasilnya maksimal. Upaya preventif dengan menjaga jarak, misalnya, harus dipahami dan dilaksanakan secara bersama.
“Jika tidak ada kebersamaan dalam bertindak, penyebaran virus korona sulit dihentikan,” jelas Rerie.
Secara terpisah, Ketua DPR Puan Maharani juga terus menyuarakan pentingnya kerja sama dan gotong royong dalam menghadapi berbagai persoalan saat ini. Hal itu disampaikan
saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk memperingati hari jadi ke-130 IPU, kemarin.
“Dengan gotong royong global, kita akan memiliki energi besar untuk menghadapi pandemi covid-19. Sebelum covid-19, kita sebagai masyarakat dunia juga sudah menghadapi tantangan-tantangan lain, seperti perubahan iklim, menipisnya ketersediaan sumber daya alam dunia, perang dagang atau ekonomi, dan banyak lagi,” papar Puan. (Sru/X-8)
LEMBAGA Ketahanan Nasional (Lemhanas) bakal menggembleng calon anggota DPR RI dan DPD RI terpilih hasil Pemilu Legislatif 2024.
Semangat kolaborasi dalam berkurban tentunya menjadi modal penting dalam memperkuat kembali pranata sosial yang mulai menipis di tengah-tengah masyarakat
Pendidikan pada dasarnya untuk meningkatkan logika dan ilmu yang bermanfaat. Gelar yang diraih dari pendidikan pun sah saja untuk dibanggakan.
BANGUN karakter generasi penerus melalui penguatan nilai-nilai budaya dan wawasan kebangsaan untuk mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi
Lewat partai, Jokowi dinilai bisa turut menentukan arah masa depan bangsa.
Gus Miftah, mengingatkan tentang pentingnya dialog kebangsaan dalam menangkal penyebaran paham radikalisme di kalangan pelajar.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved