Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI masa pandemi Covid-19, gairah petani lokal menanam tanaman hortikultura seperti cabai dan tomat di Kabupaten Sikka, NTT, puas terbayar. Pasalnya produksi petani lokal yang ada di sejumlah desa, kini menguasai sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Sikka.
Salah satu pedagang Pasar Alok, Bernadus Padu Keytimu saat ditemui mediaindonesia.com, Selasa (6/10) mengaku mayoritas pedagang di sini membeli cabai dan tomat dari hasil petani lokal yang dijual kembali di Pasar Alok. "Cabai dan tomat Kita langsung beli di petani lokal karena hampir semua petani
yang ada di desa menanam cabai dan tomat," ungkap Bernadus
Sebelumnya, jelas dia, para pedagang harus mendatangkan cabai dan tomat
dari luar Sikka untuk dijual di Pasar Alok. Namun, khusus tahun ini, mereka membeli langsung di petani lokal.
"Hampir semua pedagang di Pasar Alok ini jual cabai dan tomat itu beli dari petani kita sendiri. Saya biasa datangkan barang dari luar. Saya akui tahun ini, kita tidak datangkan dari luar lagi. Kita langsung bisa beli di
petani lokal yang ada disini," tandas dia.
Karena banyak yang panen, kata Bernadus, saat ini harga tomat mengalami penurunan. Awalnya harga tomat biasa di jual dengan harga Rp10.000-15.000 per kilogram (kg). Namun saat ini kita jual dengan harga Rp 3.000-4.000 per kg.
"Saat ini hampir semua petani di Sikka sedang panen tomat. Kita beli tomat di petani itu harga Rp2.000-2.500 per kg. Kita jual kembali dengan mengambil keuntungan hanya Rp 500-1000," papar Bernadus itu.
Ia mengaku kadang-kadang ketika pembeli menawarkan tomat sampai harga di bawah harga beli dari petani, dirinya tidak bisa mengelak dan terpaksa menuruti karena tomat ini tidak bisa bertahan lama.
"Kita jual saja sesuai kesepakatan dengan pembeli. Berapapun harganya, kita tetap jual. Yang penting tomat ini terjual semua," pasrah Bernadus.
Ditambahkan dia, untuk cabai harganya lagi bagus saat ini. Yang mana cabai besar seharga Rp40.000 per kg, cabai keriting, Rp 30.000 per kg dan kalau cabai rawit kita disini biasa jual pakai per gelas kecil seharga Rp5.000.
"Harga tomat yang anjlok. Tetapi cabai harga bagus. Cabai dan tomat saya jual ini dibeli dari petani lokal," ungkap Bernadus.
Hal senada juga diungkapkan Nong pedagang di Pasar Tingkat Maumere. Ia mengatakan tomat yang saat ini dijualnya adalah tomat lokal. Harga tomat yang dibeli di petani saat ini dengan kisaran Rp2.000-2.5000 per kg. Harga ini juga tergantung kita saling tawar menawar dengan petani. Selain tomat, lanjut Nong, cabai yang di jualnya juga dihasilkan dari petani lokal Sikka.
Nong mengaku senang petani di Sikka bisa memenuhi kebutuhan lokal. Sebab tidak lagi mengeluarkan biaya besar untuk mendatangkan cabai dan tomat dari luar karena saat ini ia bisa membeli langsung di petani lokal. "Warga juga mendapatkan harga yang terjangkau," ujar dia (OL-13)
Baca Juga: Ditolak di Jakarta, Pasir Ilegal Sukses Diturunkan di Bojonegara
Berkat sumbangannya pada Pembangunan Nasional tersebut, Presiden Jokowi dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Konstruksi Indonesia. Presiden mengatakan sejak awal kepemimpinannya
Persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
RMA Indonesia merupakan satu-satunya distributor resmi Mahindra Tractor di Tanah Air. Sementara, Mahindra FES adalah produsen traktor terbesar di dunia berdasarkan volume.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning, berkomitmen untuk terus memajukan masyarakat terutama perempuan setempat.
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah karena faktor kekeringan.
arga cabai rawit merah (lombok setan) di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah melonjak dari sebelumnya Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp90 ribu per kilogram.
Harga sejumlah komoditas pangan rata-rata secara nasional di tingkat pedagang eceran turun, mulai beras, bawang, minyak goreng hingga cabai merah keriting
MENTERI Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan harga cabai di beberapa provinsi di Indonesia mengalami kenaikan jelang Idul Adha.
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved