Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
NELAYAN di Pantai Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya mengalami kerugian cukup tinggi karena menurunnya harga baby lobster yang sudah terjadi hampir dua pekan. Penurunan tersebut bervariatif dari Rp12 ribu hingga Rp3 ribu per ekor.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Dedi Mulyadi mengatakan, turunnya harga baby lobter berjenis pasir dan mutiara membuat nelayan merugi cukup tinggi.
"Kelompok Nelayan Pamayangsari selama ini menangkap baby lobster dilakukannya secara legal sesuai Permen nomer 12 tahun 2020. Akan tetapi, dengan menurunnya harga membuat nelayan mengalami kerugian sangat besar. Apalagi kondisi sekarang hujan sudah turun dan dipastikan penghasilannya tersebut akan semakin sulit didapatkan," kata Dedi, Selasa (29/9).
Sehari-harinya nelaya mampu menangkap 1000 baby lobster. Namun harga jualnya saat ini sangat rendah sehingga tidak mampu menutupi biaya operasional. Menurut Dedi, musim panen biasanya September dan Desember. Para nelayan menjual baby lobster ke pengepul. Namun harga baby lobster tidak menentu. Dan saat ini harga jual baby lobster menurun.
"Pemerintah harus mengeluarkan regulasi terutama harga eceran tertinggi sebesar Rp7 ribu per ekor agar nelayan tidak merugi. Dan mereka masih bisa menghidupi keluarganya," lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah harus mengeluarkan regulasi terutama harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 7 ribu supaya perekonomian dan kesejahteraan nelayan meningkat. Karena, jika terus menerus harganya tidak sesuai dengan kebutuhan itu dipastikan nelayan akan tetap mencari ikan seperti biasa demi menghidupi keluaga tetapi kalau adanya penentuan harga dipastikan mereka memenuhi perekonomian.
"Baby lobster yang dijual nelayan kepada para pengepul harganya turun. Pengepul menjualnya lagi ke perusahaan untuk diekspor kembali ke luar negeri seperti ke Vietnam dan Filipina. Anjloknya harga membuat nelayan tidak bisa berbuat banyak. Jika terus menerus terjadi lebih baik kembali mencari ikan seperti biasa," paparnya.
baca juga: Budayakan Sadar Risiko, Inspektorat Daerah Babel Gelar Sosialisasi
Sementara Kepala Bidang Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Rita Setiawati membenarkan saat ini harga baby lobster turun sejak dua pekan lalu.
Para nelayan di Pantai Cipatujah tidak bersemangat mencari baby lobster karena harga anjlok.
"Harga jual sebelumnya Rp12 ribu kemudian turun menjadi Rp10 ribu, Rp8 ribu dan kini hanya Rp3 ribu. Kami juga tidak bisa mengendalikan harga itu, karena nelayan langsung berhubungan dengan para pengepul dan pengusaha. Jika ada regulasi dari pemerintah dipastikan mereka bisa meningkatkan perekonomian bagi para nelayan," pungkasnya. (OL-3)
Kekeringan rawan terjadi di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Pancatengah, Cineam, Karangjaya, Culamega, Cibalong, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Pageurageung dan Kecamatan Sukaresik.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Sebelum ditemukan di bawah pohon dalam kondisi meninggalnya Iis Aisah meninggalkan rumah selama tiga bulan tanpa ijin keluarganya karena bersangkutan selama ini mengalami gangguan mental
Program pengembangan itu dilakukan di Kampung Sinar Jaya, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
lahan seluas 5 hektare berada di Kampung Tanjung, Karanganyar, Gunung Tandala, Talagasari, Kersamenak, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, semuanya dalam kondisi terancam kekurangan
Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus demam berdarah dengue (DBD)
Masih banyak nelayan yang terkendala, dalam hal mendapatkan BBM bersubsidi.
Taiwan dan Tiongkok mencapai kesepakatan mengenai tanggapan terhadap kematian dua nelayan Tiongkok setelah pengejaran oleh penjaga pantai Taiwan.
Untuk mewujudkan program strategis, seluruh pengurus HNSI agar bergandengan tangan dengan pemerintah daerah.
PENCARIAN terhadap enam anak buah kapal (ABK) KM Soneta yang tenggelam di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berlangsung hingga Sabtu (13/7) sore.
KAPAL nelayan KM Soneta asal Rembang dengan dengan 16 awak buah kapal (ABK) mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved