Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

DLH Babel Tanam 5.000 Bibit Mangrove

Rendy Ferdiansyah
19/7/2020 13:35
DLH Babel Tanam 5.000 Bibit Mangrove
Ilustrasi Penanaman 5.000 bibit mangrove di Tambakrejo, Semarang(MI/Haryanto Mega)

Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan penanaman 5.000 pohon bibit mangrove (bakau) di sekitar pantai desa Bhaskara Bhakti Namang Bangka Tengah pada Minggu (19/7).

Penanaman bakau tersebut merupakan rangkaian memperingati Hari Bakau Sedunia tanggal 26 Juli mendatang.

Kepala Bidang Pemeliharaan LH, Pengelolaan Sampah, dan Peningkatan Kapasitas LH, Mega Oktarian mengatakan penanaman bakau akan dilakukan secara bertahap sebab bibit bakau tidak semuanya akan bertahan dan tumbuh.

"Tahap pertama sudah ditanam sejumlah 3.000 bibit. Saat ini adalah penanaman tahap kedua sejumlah 1.000 bibit untuk menambah dan mengganti (replanting) bibit yang tidak tumbuh dengan baik di tahap pertama. Maka 1.000 bibit lainnya akan ditanam pada tahap ketiga," kata Mega.

Baca juga: Warga Sumba Barat Diingatkan Taati Protokol Kesehatan

Kegiatan ini, menurutnya, berkolaborasi dengan program bina lingkungan PT Pelindo dan menggalakkan penanaman 5.000 bibit mangrove (Rhizophora apiculata) dengan menggandeng Botanical Group For Environment sebagai pihak pelaksana yang merupakan organisasi yang perhatian terhadap lingkungan hidup dan melibatkan Korem 045 gaya, FKPA, dan masyarakat Desa Bhaskara Bhakti.

Ia menyebutkan selain penanaman bibit mangrove, ada juga agenda pemberian bantuan sembako kepada masyarakat sekitar yang terdampak covid-19.

Penanaman bibit bakau ini dilakukan tentu saja merupakan upaya pelestarian lingkungan daerah pesisir dan menjaga keanekaragaman hayati agar keseimbangan ekosistem pantai tetap terjaga.  Jika ekosistem terjaga pasti akan memberikan manfaat bagi masyarakat terutama di Desa Bhaskara Bhakti dan sekitarnya.

"Hutan mangrove (bakau) ini sangat penting sekali karena biota laut sangat membutuhkan kehadiran hutan mangrove ini. Dengan ini, kami berharap agar semua pihak dapat menjaga bersama-sama karena terkadang masih ada pihak yang merusak lingkungan untuk kepentingan pribadi atau komersial," ungkapnya. (OL-14).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya