Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANJIR bandang yang melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, diduga terjadi lantaran intensitas hujan yang cukup tinggi hingga mengakibatkan air sungai meluap disertai material lumpur bercampur pasir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebutkan, kejadian hujan lebat di wilayah Luwu Utara dipengaruhi oleh suhu muka laut yang hangat di teluk Bone.
Selain itu, terdapat daerah belokan angin atau konvergensi di wilayah Sulawesi bagian tengah yang memicu pertumbuhan awan konvektif alias cumulonimbus yang mengakibatkan terjadinya hujan lebat.
"Saat ini, di wilayah Luwu Utara, masih ada potensi hujan, tapi intensitasnya sedang. Jika berdasarkan analisa citra satelit BMKG, pertumbuhan awan konvektif terjadi di wilayah Sulawesi Tengah dan bergerak ke Luwu Timur dan Luwu Utara. Cuma, hujan yang cukup tiggi terkonsentrasi di wilayah hulu Luwu Timur," kata prakirawan cuaca BMKG Makassar Asriani Idrus.
Baca juga: Degradasi Lingkungan Sebabkan Banjir Masamba
Untuk prakiran cuaca, Kamis (16/7), mulai pagi hingga sore hari, cuaca cerah, berawan dengan potensi hujan ringan, akan terjadi di Wilayah Masamba, Luwu Utara dan kabupaten/kota tetangganya seperti Palopo, Belopa, Luwu, Malili, Luwu Timur.
"Hujan tersebut akan disertai angin dengan kecepatan 10 hingga 40 kilometer per jam, bergerak dari arah timur hingga tenggara Sulsel," ungkap Asriani.
Tidak hanya itu, BMKG juga merilis peringatan dini cuaca di Sulsel, ada potensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Nuha, Towuti, Luwu Utara, Palopo dan sekitarnya, Luwu bagian selatan dan sekitarnya serta dapat meluas ke wilayah Wasuponda, Malili Luwu Timur.
"Ini diperkirakan terjadi pagi hari menjelang siang," tutup Asriani.(OL-5)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi berawan diprakirakan terjadi di Serang dan Bandung. Kondisi berawan tebal diprakirakan terjadi di Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya.
Petenis asal Ukraina, Anhelina Kalinina, terpaksa mengundurkan diri dari Olimpiade Paris setelah terserang flu akibat cuaca hujan di ibu kota Prancis
Bibit siklon tropis 95W terpantau berada di Samudra Pasifik Timur Filipina dan bergerak ke arah barat hingga barat laut, menjauhi wilayah Indonesia.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved