Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETELAH diguyur hujan terus menerus sejak empat hari terakhir, lahan bawang merah di kawasan Kecamatan Simpang Tiga, terendam banjir. Padahal tanaman pangan jenis bumbu masak itu sedang masa pertumbuhan atau berumur berkisar 19 hari hingga 35 hari.
Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie merupakan kawasan sentral prodiksi bawang merah di Provinsi Aceh. Hasil produksi setempat dipasok untuk kebutusan pasar di Aceh dan sekitarnya.
Amatan Media Indonesia, kawasan paling parah lahan bawang merah terendam banjir air hujan itu adalah di Desa Ceureucok Sagoe dan Desa Pulo Blang. Ketinggian air hingga menenggelamkan ratusan bedengan tanaman bawang.
Untuk mengatasi supaya tidak tenggelam lebih parah, puluhan petani harus menggunakan mesin pompa air. Apalagi awan hitam masih menutupi pemandangan langit setempat. diperkurakan intensitas hujan masih mengguyur kawasan itu dalam beberapa hari kedepan.
"Lahan saya (sekitar 1 ha) harus menggunakan tiga unit mesin pompa air. Itu pun sempat juga bedengannya ditengelamkan banjir" kata Ummi, petani bawang di Desa Pulo Blang, Minggu (10/5).
Bila hujan terus mengguyur, dikhawatirkan puluhan lahan bawang merah milik petani di Kecamatan Simpang Tiga, bisa gagal panen atau puso. Pasalnya kalau terendam terlalu lama pertumbuhan bawang terganggu dan bisa berakibat busuk buah.
"Hujan terus menerus dan kelembaban tinggi jaga bisa berakibat jamur dan hama penyakit" tutur M Yunus, petani bawang lainnya.
Para petani bawang di Kabupaten Pidie itu kecewa dengan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Pidie dan Dinas Pertanian Provinsi Aceh. Pasalnya dalam kondisi kekhawatiran ancaman gagal panen akibat terendam banjir dan kelembaban tinggi, tidak ada bimbingan atau bantuan apapun dari dinas terkait itu.
Padahal dalam kondisi pandemi Covid-19 para petani itu merasa terpanggil untuk menanam bawah sebagai upaya meningkatkan produksi dalam negeri. Keinginan itu timbul bukan saja untuk mengejar harga tinggi. Tapi lebih dari itu, yakni ada niat baik dalam rangka menutupi kebutuhan atau ketersediaan pasar dalam negeri.
"Belum satu bulan habis memotong padi, turun lagi menanam bawang. Ini luar biasa jasa petani dalam kondisi kekhawatiran bahan pangan akibat terimbas Covid-19. Sayangnya ketika mereka terkendala dalam proses penanaman, hampir tidak ada respon pihak terkait" tutur Ibnu, pemerhati masalah pangan di
Aceh. (OL-13)
Baca Juga: Travel Gelap Mudik Beriklan di Medsos, Patok Harga Tinggi
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pengetahuan lokal memainkan peran krusial dalam membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana.
Hujan menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin yang menerjang pemukiman warga yang berada di zona merah
Areal persawahan yang tergenang banjir berada di wilayah Kecamatan Kapetakan, Panguragan dan Gegesik
Waspadai bencana banjir di tengah musim kemarau
Dalam sepekan ke depan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan 13 desa di Banggai Laut terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi 322 keluarga terdampak.
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Misalnya harga bawang merah kwalitas terbaik dari sebelumnya Rp20.000 per kg, kini turun menjadi Rp18.000 per kg. Pada dahal dua pekan lalu harganya Rp40.000 per kg
Harga bawang merah dan putih di Palu merangkak naik
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu memastikan pemerintah kan terus memperkuat kebijakan strategis meski inflasi mengalami tren penurunan
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved