Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PENGEMBANGAN tanaman benih padi Rojolele Srinar dan Srinuk di Kabupaten Klaten (Jateng), kini telah memasuki masa panen. Padi benih varietas unggul itu ditanam di Agro Teckno Park (ATP) Humo, Rabu (22/4), dan dipanen perdana oleh Bupati Sri Mulyani.
Padi Rojolele Srinar dan Srinuk ditanam di lahan ATP Humo Klaten 4 hektare. Penanaman padi varietas unggul ini untuk benih yang nanti akan dibagikan kepada kelompok tani. Hasil panen padi benih Rojolele Srinuk 7,2 ton per hektare.
Menurut Kepala DPKPP Klaten, Widiyanti, benih Rojolele Srinar dan Srinuk hasil panen perdana itu akan segera diajukan ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Tengah untuk sertifikasi sebelum nanti dibagikan kepada kelompok tani di Klaten.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Klaten mengucapkan syukur Alhamdulillah, karena bersama Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten melakukan panen padi varietas Rojolele Srinuk di ATP Humo.
''Hasil panen perdana padi Rojolele Srinuk akan diproses menjadi benih, dan setelah ada sertifikatnya nanti akan dibagikan kepada kelompok tani dalam upaya pengembangan varietas padi di wilayah Kabupaten Klaten,'' jelasnya.
Baca Juga: Panen Padi Kali Ini Petani Aceh bisa Tersenyum Lebar
Menurut Kepala DPKPP Klaten, lahan ATP Humo seluas 4 hektare di Desa Sidowayah, Klaten Tengah, itu 2,5 hektare di antaranya ditanami Rojolele Srinuk dan sisanya 1,5 hektare Rojolele Srinar. Usia panen padi varietas unggul ini 120 hari.
Bupati Sri Mulyani menyambut gembira dan syukur atas keberhasilan DPKPP Klaten dalam penanaman padi varietas Rojolele Srinuk. Hasil panen ini untuk benih yang nanti akan dibagikan kepada petani setelah ada sertifikatnya.
''Kami mengharapkan padi verietas Rojolele Srinuk dan Srinar dapat dikembangkan petani di Klaten. Selain berasnya enak dan wangi, hasil produksinya bisa mencapai 7 ton per hektare, seperti panen perdana di ATP Humo,'' ujarnya.
Panen perdana benih padi Rojolele Srinuk yang dilakukan oleh Bupati Sri Mulyani, dihadiri Ketua DPRD Hamenang Wajar Ismoyo, Sekda Jaka Sawaldi, Asisten II Wahyu Prasetyo, dan Kepala Bappeda Sunarna, dan Forkopimcam Klaten Tengah. (JS/OL-10)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
PALANG Merah Indonesia (PMI) Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan donor darah di Pendapa Kabupaten Klaten, Selasa (30/7). Donor darah ini diikuti ratusan orang dari berbagai kalangan.
SEBANYAK 38 personel Polres Klaten menerima penghargaan atas berbagai prestasi yang dicapai, mulai dari pengungkapan kasus hingga keberhasilan dalam berbagai lomba
PEMERINTAH Kabupaten Klaten menggelar upacara peringatan Hari Jadi Klaten ke-220 di Alun-alun Klaten. Selesai upacara dilanjutkan hiburan Tari Samira Santika dan Klaten Lurik Carnival 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan sosialisasi tahapan pencalonan dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten 2024.
PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggelar peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Grha Bung Karno, Kamis (25/7).
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengeklaim program pompanisasi yang saat ini digencarkan Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi padi.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX akan kembali diadakan, menjadi ajang bergengsi untuk mengeksplorasi dan memamerkan berbagai varietas tanaman pangan unggulan.
Program penanaman padi apung yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di beberapa kabupaten dalam dua tahun terakhir mengalami kegagalan.
GELAGAT pemerintah yang menjadikan perubahan iklim sebagai alasan gagalnya swasembada pangan tak dapat dibenarkan. Semestinya itu memacu upaya pengambil kebijakan berbuat lebih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved