Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hutan Lereng Tangkuban Parahu Terbakar

Depi Gunawan
06/10/2019 15:15
Hutan Lereng Tangkuban Parahu Terbakar
Petugas sedang melakukan penyisiran dan pendinginan lokasi kebakaran hutan yang melanda lereng Gunung Tangkuban Perahu(MI/Depi Gunawan)

KEBAKARAN hutan melanda lereng Gunung Tangkuban Perahu, tepatnya di sekitar tower Pertamina yang berada di dalam wilayah area hutan lindung pengelolaan Perhutani KPH Bandung Utara.

Kebakaran pertama kali diketahui Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) yang tengah melaksanakan patroli dan melihat kepulan asap di sekitar lokasi kejadian pada Sabtu (5/10) sekitar jam 12.45 WIB.

Petugas segera bergerak mendekati sumber api di Blok Tower puncak Tangkuban Parahu ptk 44 b hutan RPH Cisarua Lembang yang termasuk ke dalam wilayah administratif Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Hingga Minggu (6/10) siang, puluhan orang yang terdiri dari polisi hutan (polhut) dan polisi teritorial (polter) dibantu lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) serta relawan masyarakat peduli api masih melakukan penyisiran di lokasi.

"Upaya pemadaman sampai jam 11 malam. Tadi pagi, petugas kembali ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan pendinginan karena dikhawatirkan masih ada bara api," kata Administratur (Adm) Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin.

Baca juga: Pedagang Terdampak Erupsi Tangkuban Parahu Mulai Jual Harta Benda

Dia menerangkan, lokasi yang terbakar posisinya di tengah pegunungan dan tidak jauh dari puncak Kawah Ratu Tangkuban Parahu yang masih mengalami erupsi. Komarudin mengaku, petugas sempat kesulitan menjangkau lokasi karena medan yang terjal ditambah embusan angin yang cukup kencang.

"Siang ini api sudah mulai padam, tetapi di atas masih ada petugas yang standbye untuk berjaga-jaga apabila masih ada titik api," terangnya.

Komarudin menjelaskan, obyek yang terbakar kebanyakan tumbuhan dan batang pohon yang sudah mati dan kering akibat musim kemarau dan teriknya matahari yang menjadi sumber api. Dia memastikan jika pohon pohon besar masih aman atau tidak ikut terbakar.

"Untuk luas hutan yang terbakar belum diketahui, masih penghitungan petugas yang berada di lokasi. Kemungkinan baru sekitar 1 hektare," pungkasnya.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya