Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Cuaca Buruk Landa Perairan Kalsel

Denny Susanto
15/5/2019 13:15
Cuaca Buruk Landa Perairan Kalsel
BMKG(Wikipedia)

CUACA buruk melanda wilayah perairan di Kalimantan Selatan sejak beberapa hari terakhir. Kapal-kapal terutama berbobot kecil diimbau tidak berlayar karena tinggi gelombang mencapai dua meter lebih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Wahyudin Ujud mengatakan berdasarkan laporan BMKG kondisi cuaca buruk melanda wilayah perairan di Kalsel, bahkan pihak otoritas pelayaran (KSOP) telah menerbitkan imbauan larangan berlayar.

"Ada laporan tentang maklumat larangan berlayar terutama kapal-kapal berbobot kecil," ujar Wahyudin, Rabu (15/5).

Karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mematuhinya. Masyarakat diminta mewaspadai ancaman terjadinya bencana akibat kondisi cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

"Masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah, apabila terjadi perubahan cuaca yang ekstrem terutama di kawasan dekat dengan pantai. Demikian juga mereka yang menggunakan transportasi laut atau bekerja di laut, karena BMKG sudah mengeluarkan status waspada ancaman terjadinya angin deras dan gelombang tinggi," tuturnya.

Baca juga: Cuaca Buruk Ancam Pesisir Selatan Jateng

Sementara pihak pengusaha pelayaran rakyat Daeng Manase mengakui adanya larangan berlayar sejak tiga hari terakhir dari KSOP Banjarmasin. Daeng Manase mengatakan kapal-kapal jenis pinisi yang umumnya mengangkut barang keperluan pasar (pecah belah dan pupuk) termasuk bawang sementara tidak berlayar.

"Larangan berlayar berlaku hingga tanggal 16 besok, karena tinggi gelombang laut mencapai dua meter lebih," imbuhnya.

Ketua Ikatan Nelayan Saijaan (INSAN) Kotabaru Zainal Arifin mengatakan cuaca buruk membuat sebagian besar nelayan memilih melaut di perairan laut dangkal dan sebagian lainnya beristirahat. Cuaca buruk seperti ini berpengaruh pada melonjaknya harga ikan laut di pasaran.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani mengatakan meski cuaca buruk namun sampai saat ini berdasarkan pantauan di lapangan, pasokan dan ketersediaan bahan kebutuhan pokok (BAPOK) masih aman.

Demikian juga harga komoditas atau produk yang didatangkan dari Pulau Jawa, Sulawesi, NTB seperti kol, kentang, wartel, bawang masih stabil.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya