Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bawaslu Sleman kembali Temukan Ribuan Tabloid Indonesia Barokah

Antara
28/1/2019 19:30
Bawaslu Sleman kembali Temukan Ribuan Tabloid Indonesia Barokah
(Antara)

BADAN Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali menemukan 1.800 kiriman paket yang kuat dugaan berisi Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos Sentra Pengelolaan Plemburan, Kabupaten Sleman, Senin (28/1).  
 
"Setiap amplop tersebut kami perkirakan berisi tiga eksemplar tabloid," kata Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar, saat melakukan pengecekan terhadap paket yang diduga kuat berisi Tabloid Indonesia Barokah, di Kantor Pos Plemburan, Sleman.

Pihaknya langsung melakukan pengecekan setelah mendapat laporan adanya pengiriman paket yang diduga berisi Tabloid Indonesia Barokah.

"Dari sampul paket, alamat pengirim masih sama yaitu dari Redaksi Tabloid Indonesia Barokah di Bekasi. Untuk pengirimannya juga masih sama yaitu dari Kantor Pos di Jakarta Selatan," katanya lagi.

Ia mengatakan, dari 1.800 paket tambahan itu, tujuannya dikirim ke Kabupaten Sleman dan Bantul.

"Alamat penerima ke sejumlah masjid dan pondok pesantren," katanya lagi.

Arjuna mengatakan, pihaknya juga mendapat laporan di Sleman ada salah satu ponpes yang telah menerima Tabloid Indonesia Barokah.


Baca juga: Dewan Pers Tegaskan Indonesia Barokah Bukan Produk Jurnalistik


"Kamis sore, 24 Januari, kami mendapat laporan dari pengurus ponpes di Sleman lewat telepon dan kami minta agar ditahan dulu jangan disebarkan ke masyarakat," katanya.

Sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah tabloid yang sudah beredar di Sleman.

"Kami minta masyarakat yang telah menerima tabloid itu, agar disimpan dulu hingga ada instruksi selanjutnya," katanya pula.

Arjuna juga meminta kepada Kantor Pos agar menunda pengiriman ke wilayah Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Nantinya, keputusan boleh atau tidaknya Tabloid Indonesia Barokah disebar masih menunggu kajian dari Dewan Pers.

"Menunggu dari Dewan Pers dan menunggu hingga keluar hasil kajiannya. Bareskrim Polri dan Bawaslu RI juga menunggu hasilnya untuk bisa menentukan langkah selanjutnya," katanya lagi.

Wakil Kepala Kantor Pos Sentra Pengelolaan Plemburan, Mujiyono, mengatakan, pihaknya menerima tambahan paket yang diduga kuat berisi Tabloid Indonesia Barokah sejak Jumat (25/1) sore. Namun, pihaknya tidak bisa memastikan isi dari paket tersebut akibat terbentur regulasi yang melarang untuk membuka paket.

"Hingga saat ini ada total 4.241 paket yang siap didistribusikan ke wilayah Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Rinciannya, Sleman ada total 1.901 paket. Bantul ada total 1.853 paket. Sedangkan Kota Yogyakarta ada 487 paket. Untuk Kulon Progo dan Gunung Kidul tidak di sini (Plemburan). Tapi kalau dari laporan di DIY total ada sekitar 7.000 paket," katanya pula. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya