Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENYANYI Fanny Soegi baru saja merilis single terbarunya berjudul 'Arutala' pada 28 Juni 2024. Lagu tersebut merupakan lagu keduanya setelah tidak lagi bersama Soegi Bornean.
Fanny menceritakan, kata Arutala bisa diartikan sebagai rembulan, atau cita-cita yang tinggi. Cerita lagu tersebut berasal dari pengalaman pribadinya tentang hubungan tanpa status (HTS).
Ia pun mengibaratkannya seperti kisah cinta Rahwana ke Sinta.
Baca juga : Fatin Shidqia Meriahkan Amanah Goes To Campus IAIN Lhokseumawe
"HTS seperti biasa tapi ya tidak bisa. Aku pengen sama kamu, tapi (hubungan ini) gak bisa dari sisi sananya," jelas dia saat Prambanan Jazz Festival (PJF) 2024 di Candi Prambanan, Jumat (5/7).
Sebelumnya, Fanny juga telah meluncurkan lagu solonya dengan judul 'Dharma' pada 21 Maret 2024. Ia kemudian juga berkolaborasi dengan Padi Reborn merilis single berjudul 'Langit Biru' pada 31 Mei 2024.
Pada event PJF tahun ini, Fany yang sudah berdomisili di Jogja tampil bersama musisi Jogja yang lain, yaitu Jikustik. Dua lagu Jikustik yang dibawakannya adalah 'Saat Kau Tak di Sini' dan 'Untuk Dikenanang'.
Baca juga : Resep Sukses Raim Laode: 'Bersaing' dengan Diri Sendiri
Menurut dia, lagu-lagu Jikustik tidak asing di telinganya.
"Dari dulu aku dengerin lagunya Jikustik (dan) ibuku juga dengerin. Jadi ya (lagu Jikustik) lintas generasi ya," terang dia.
Kolaborasi Fany dan Jikustik juga pernah tampil saat event musik di Semarang dan rencananya kolaborasi tersebut akan tampil dalam event-event musik yang lain seperti di Samarinda. Ia mengaku, kolaborasi tersebut bisa berjalan terus karena beberapa alasan.
"Pertama gara-gara kenal dulu sama Jikustik. Terus (kedua), kita nggak repot satu sama lain. Terus, (ketiga) ada (permintaan) kolaborasi dari panggung ke panggung," tutup dia. (AT)
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Diwarnai nuansa atmosferik yang sendu, Matter To You menjadi ruang bagi RINI untuk mendorong batasan kreativitasnya.
Jika single-single sebelumnya lebih banyak bicara tentang cinta, di Baik Adanya, Jesenn berbicara tentang kehidupan dan keresahan yang dirasakan anak-anak Gen Z.
Kisah pribadi dari penyanyi bernama asli Sri Rossa Roslaina Handiyani itu, mulai dari perceraian hingga cerita dibalik lagu-lagu yang terinspiransi dari sejumlah mantan pacar akan dihadirkan
Jordan Astra memadukan gaya musik ala Pharrell Williams dan Jamiroquai, dengan sepercik warna dari Bruno Mars dan SG Lewis.
Pengaruh musikal dari Stevie Ray Vaughan dan John Mayer juga mempunyai efek pada gaya penulisan lagunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved