Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KUALITAS udara Jakarta terburuk masuk urutan ketiga di dunia pada Minggu (3/9) pagi. Akibat polusi udara itu Ibu Kota masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta per pukul 07.48 WIB bahkan menduduki peringkat ketiga terburuk di dunia. Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat pada angka 155.
Angka tersebut membuat kualitas udara di Jakarta menjadi salah satu yang paling buruk jika dibandingkan dengan kota-kota besar lain di seluruh dunia.
Baca juga: Pemerintah Butuh Terobosan tidak Biasa untuk Kendalikan Polusi Udara
Sementara itu, peringkat pertama diduduki kota Kampala di Uganda yang memiliki indeks kualitas udara 162. Menyusul peringkat kedua diduduki kota Lahore di Pakistan memiliki Indeks kualitas udara 157. Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 63.6 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 12.7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). Dengan data tersebut, artinya kualitas udara di Jakarta tetap buruk meski sebagian besar masyarakat Ibu Kota tidak berangkat kerja pada hari Minggu pagi ini.
Baca juga: Kendaraan Bermotor Dituding Penyumbang Polusi Udara Terbesar Jakarta Ketimbang PLTU
Jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, tingkat keparahan kualitas udara di Jakarta cenderung fluktuatif. Pasalnya, pada Kamis (31/8) dan Jumat (1/9), indeks kualitas udara di Jakarta berada pada angka 161 dan 162.
Sedangkan, pada Sabtu (2/9), indeks kualitas udara di Jakarta cukup rendah yakni 153. Meski demikian, sejak Kamis, kualitas udara di Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat. Merespons buruknya kualitas udara Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.(Z-10)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin (22/7) pagi ini seperti dinyatakan dalam laman IQAir, Msyarakat disarankan mengenakan masker saat keluar rumah.
Konsentrasi PM 2.5 di Jakarta saat ini setara 12,2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (16/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan Jakarta menduduki peringkat keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Senin (15/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kelima sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di DKI Jakarta kembali menjadi salah satu yang terburuk di dunia atau masuk kategori tidak sehat setelah beberapa hari sebelumnya membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved