Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANGKA penderita infeksi saluran nafas akut (ISPA) di Kota Depok, Jawa Barat, meningkat signifikan. Peningkatannya mencapai angka 200% yang diduga kuat dipicu oleh buruknya kualitas udara atau polusi udara yang terjadi selama lebih dari satu bulan terakhir di kawasan Jabodetabek.
“Kalau itu ada. Ada peningkatan ISPA di puskesmas, peningkatannya sampai signifikan kalau tidak salah sampai 100-200 persen,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Minggu (27/8).
Ia mengatakan, peningkatan sudah terjadi sejak tahun lalu. Menurutnya, peningkatan tertinggi tahun lalu terjadi di bulan Juli dan Agustus.
Baca juga: Lonjakan Pasien ISPA belum Terlihat di Rumah Sakit Polri
“Sangat tinggi, tapi memang tahun kemarin, tahun 2022 di Juli- Agustus peningkatannya sampai dua kali lipat juga,” ujarnya.
Idris menjelaskan, peningkatan saat ini berbeda dengan kondisi tahun lalu. Menurutnya, kondisi udara tahun lalu tidak separah sekarang.
“Nah ini kan ada sesuatu hal yang lain, makanya agak sedikit dibenarkan juga analisa bahwa ini memang dari sisi mobilitas kendaraan, transportasi yang memang harus lebih diwaspadai, masalah ISPA ini,” tukasnya.
Baca juga: Pakar Kesehatan: Masyarakat Perlu Gunakan Masker N95 di Tengah Polusi Udara
Kunjungan pasien di puskesmas dan rumah sakit juga mengalami kenaikan. Peningkatan terjadi di bulan Juli 2023.
“Kalau di puskesmas rumah sakit rata-rata naik, ada peningkatan di bulan Juli. Sebelumnya ada 5 ribu–10 ribu, kemarin sampai 50.000 penerimaannya. Kan luar biasa,” tegasnya.
Karenanya, ujar dia pihaknya sudah melakukan antisipasi. Misalnya dengan menyiapkan obat-obatan dan mengimbau warga untuk tetap di rumah saja.
“Kalau tidak ada kepentingan yang mendesak, kalau bisa anak-anak di rumah saja dulu,” imbaunya.
Sejauh ini pihaknya belum mengeluarkan kebijakan kewajiban menggunakan masker kepada masyarakat. Masyarakat dapat menggunakan masker sesuai kebutuhan maupun mengalami gangguan kesehatan.
“Belum ada, penggunaan masker hanya internal tenaga kesehatan, belum secara resmi maksud saya, belum secara resmi menggunakan masker. Jadi, inisiatif saja,” pungkas Idris.
(Z-9)
Mengatasi batuk tidak selalu memerlukan obat-obatan kimia. Beberapa bahan alami terbukti efektif untuk meredakan batuk.
IREKTUR Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama menilai meski adanya laporan peningkatan hingga 2 kasus kematian akibat covid-19 di Desember
Pneumonia memang bisa diobati, namun dengan kluster terkini Mycoplasma pneumoniae diharapkan masyarakat lebih waspda penularannya pada anak.
PENINGKATAN kasus pneumonia pada anak di Tiongkok diduga disebabkan karena bakteri mycoplasma pneumoniae. Bakteri tersebut bukan kasus baru yang terjadi di dunia.
Polusi partikel halus menyebabkan kematian lebih dari 250.000 orang di Uni Eropa pada 2021. Ini menurut laporan Badan Lingkungan Eropa (EEA) yang diterbitkan Jumat (24/11).
Terdapat berbagai jenis pencemaran udara yang bisa membahayakan kesehatan terutama bagian pernapasan. Risiko pencemaran udara karena ada bahan-bahan polusi yang dikandung oleh udara.
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved