Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai wajar jika ada ASN yang mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu dikatakannya kala menanggapi mundurnya Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Pujiono.
Pria yang akrab disapa Ariza itu mengatakan, adanya mutasi, demosi, promosi hingga ada yang mengundurkan diri dalam sebuah organisasi pekerjaan adalah hal yang lumrah sehingga ia menilai tidak perlu membesar-besarkan masalah tersebut.
"Ya itu kan wajar, namanya promosi, mutasi ya itu wajar. Nggak ada masalah," kata Ariza, Kamis (20/5).
Menurutnya, hal terkait mutasi, promosi, dan demosi maupun mundurnya pejabat dari posisinya pasti karena berbagai faktor seperti alasan kesehatan maupun alasan kinerja. Untuk Kepala BPAD Pujiono yang menjadi alasannya adalah terkait kinerja.
Di sisi lain Ariza membantah bahwa ASN di DKI yang mengundurkan diri disebabkan oleh tekanan dari atasan alias gubernur atau tekanan dari pihak lain.
Baca juga : Klaster Covid-19 Lebaran Mulai Muncul di Jakarta
"Oh nggak ada. Pihak partai di DPRD semua mendukung menjadi mitra kerja yang baik. Tidak ada tekanan seperti itu," tegasnya.
Sementara itu, terkait adanya isu bahwa pejabat yang baru diangkat harus menandatangani dokumen yang menyatakan rela mengundurkan diri bila terjadi masalah, Ariza mengaku belum mengetahui hal tersebut.
"Oh saya nggak tahu. Nanti cek ke kepegawaian," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Maria Qibtiya membenarkan bahwa Kepala BPAD DKI Pujiono mundur dari jabatannya. Ia menyebutkan alasan kinerja yang tidak mencapai target menjadi penyebab Pujiono memilih mundur.
Pujiono bukanlah kepala SKPD pertama yang mundur dari jabatannya. Sebelumnya juga ada Sri Mahendra Satria yang mundur dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), mantan penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari yang mundur dari Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Junaidi mundur dari Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kelik Indriyanto yang mundur dari posisi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. (OL-7)
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi pembangunan sistem informasi geospasial yang terhubung dan terintegrasi untuk pertukaran data yang lebih cepat, efektif, dan efisien
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan menolak kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait penataan dan pembersihan tenaga honorer, terutama para guru.
Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI segera menerapkan kebijakan sekolah gratis khususnya bagi sekolah swasta. Diharapkan, kebijakan tersebut bisa dijalankan pada tahun depan.
Hasil verifikasi gelombang I tahap dua yang sudah dilakukan dari 130 Ribu, hanya 77 ribu yang layak menerima KJP.
Pemprov Jakarta perlu merumuskan solusi untuk meminimalisasi kerugian yang dirasakan masyarakat dari kebijakan pembatasan usia kendaraan
Riza menyampaikan rasa syukurnya bisa mendampingi Gubernur Anies Baswedan dalam 2,5 tahun terakhir.
Di wilayah Jakarta khususnya, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan berpotensi mengalami banjir.
Anies pun diminta tidak menggunakan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk melakukan kampanye terselubung.
Politikus Partai Gerindra itu yakin Transjakarta tidak akan sembarangan dalam melakukan pembangunan infrastruktur, apalagi yang melibatkan ODCB.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya akan mengecek kebenaran dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan salah satu oknum lurah.
Ariza, sapaan akrabnya, berharap kebijakan khusus untuk mengatasi persoalan kemacetan Ibu Kota dapat segera keluar, sebelum dirinya lengser dari jabatan Wagub DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved