Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERDASARKAN survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), terungkap hanya 23% orangtua di Indonesia yang mendapatkan pendidikan tentang parenting. Fakta itu dinilai penting mengingatk peningkatan kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan anggota keluarga.
Salah satu kasus yang tragis ialah AAMS, 5, yang dibunuh ibunya Siti Nurul Fazila, 26, karena mengidap skizofrenia.
Tidak hanya kekerasan fisik, kekerasan emosional juga menghantui anak-anak. Menurut Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2021, sekitar 35,8% anak laki-laki dan 22,2% anak perempuan mengalami kekerasan emosional dari ayahnya. Setidaknya 36% anak perempuan mengalami kekerasan emosional dari ibunya.
Baca juga : Mengenal Helicopter Parenting, Ciri, Penyebab, Hingga Dampaknya
Dengan begitu penting bagi orangtua untuk menerapkan parenting bagi anak-anaknya dalam keluarga.
Tapi apa sebenarnya parenting? Simak penjelasannya berikut.
Parenting, berasal dari kata bahasa Inggris "parent" yang berarti orangtua, dan imbuhan "ing" yang berarti sedang melakukan sesuatu. Jadi, parenting adalah aktivitas orangtua dalam mengasuh, membimbing, dan mendidik anak dengan baik dan benar.
Baca juga : Tips Bagi Orangtua untuk Membentuk Cinta Anak pada Budaya Tradisional
Orangtua adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, mereka perlu memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang cukup sebelum membimbing anak-anaknya.
Penting diingat, pola pengasuhan anak saat ini berbeda dengan zaman dulu. Pola pengasuhan harus mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan kontrol.
Beberapa prinsip parenting yang dapat membantu membentuk karakter positif pada anak adalah sebagai berikut:
Baca juga : Tanoto Foundation dan School of Parenting Lakukan Studi terkait Pola Pengasuhan
Orang tua perlu memberikan teladan yang baik dalam perilaku dan tutur kata mereka, terutama di era di mana konten negatif bisa dengan mudah diakses oleh anak-anak melalui media sosial.
Sayang pada anak adalah hal yang wajar, tetapi memanjakan anak bisa berdampak buruk pada perkembangan mereka. Anak yang terlalu dimanja cenderung kurang mandiri dan percaya diri.
Waktu yang berkualitas bersama anak sangat penting. Meskipun orangtua memiliki waktu 24 jam bersama anak, jika tidak berkualitas, tidak akan menghasilkan apa-apa. Berikan perhatian yang cukup kepada anak agar mereka merasa dicintai dan dihargai.
Baca juga : Ini Tips Menjaga Mental Anak dalam Perjalanan Mudik
Mendengar dan mengucapkan parenting memang mudah. Namun mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari bisa menjadi tantangan yang besar, terutama bagi ibu yang memiliki banyak tanggung jawab.
Berikut adalah beberapa tips parenting yang bisa membantu:
Niat yang sungguh-sungguh untuk mendidik anak dengan baik sangat penting. Dengan niat yang kuat, orangtua akan lebih mampu menghadapi tantangan dalam mengasuh anak.
Meskipun masih kecil, anak juga memiliki perasaan dan keinginan yang perlu dihargai. Mendengarkan pendapat anak dapat membantu membangun hubungan yang baik antara orangtua dan anak.
Lingkungan di sekitar anak juga mempengaruhi perkembangan mereka. Pastikan lingkungan di rumah dan di sekitar anak sesuai dengan nilai-nilai yang ingin Anda ajarkan.
4. Berikan Waktu Luang untuk Diri Sendiri
Sebagai orangtua, penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Sediakan waktu untuk istirahat dan melakukan hal-hal yang Anda nikmati untuk menghindari stres dan kelelahan yang berlebihan.
Dengan memahami konsep parenting dan menerapkan tips yang baik dan benar, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, percaya diri, dan mandiri. (Z-3)
Meski bermanfaat untuk kesehatan manusia, paparan UV dari matahari juga dapat menyebabkan efek negatif seperti, kerusakan kulit, penuaan dini hingga resiko kanker kulit.
Hal yang sering orang lupa sebelum memulai olahraga adalah tidak melakukan pemanasan atau warming up. Padahal tahapan ini penting agar otot siap saat akan melakukan tekanan lebih.
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Raniah Alaydroes menceritakan makanan dengan penampilan yang menarik menjadi cara andalannya mengenalkan variasi makanan kepada anak.
Ada begitu banyak aspek yang perlu dipertimbangkan dan keputusan yang harus diambil dalam menyiapkan pernikahan impian di Bali. Berikut ini tips-tips untuk mewujudkannya.
Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an tahun dan wanita di atas usia 30-40 tahun.
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved