Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AFRIKA yang terdiri dari 54 negara dengan penduduk 1,5 miliar jiwa adalah sebuah benua yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan kerja sama tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini menunjukkan perkembangan yang penting dan pesat terutama di bidang ekonomi.
Oleh karena itu, Indonesia dengan semua stakeholder perlu mengembangkan inovasi dan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan secara maksimal semua potensi yang ada, baik ekonomi, sosial, maupun budaya. Apalagi Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada 18-24 April 1955 dan akan menyelenggarakan Indonesia-Africa Forum ke-2 di Bali pada 3-4 September 2024.
Hal itu mengemuka dalam acara peluncuran dan diskusi buku berjudul Afrika Dalam Pandangan Pemuda Indonesia yang diselenggarakan secara hybrid, Minggu (26/5). Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan 28 tokoh pemuda Indonesia yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar RI di Addis Ababa, Ethiopia.
Baca juga : BNI Amsterdam Dorong Bisnis para Diaspora di Eropa
Acara peluncuran diselenggarakan oleh KBRI Addis Ababa bekerja sama dengan Rumah Millennials Indonesia dan Indonesia-Ethiopia Youth Association.
Tampil sebagai pembicara kunci adalah Wakil Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih dan Wakil Rektor III London School of Public Relations (LSPR) Taufan Teguh Akbari.
Sementara pembicara lainnya adalah Direktur Afrika Kemenlu RI Dewi Justicia Meidiwaty, Pinky Saptandari dari Universitas Airlangga, Wakil Dekan FISIP Universitas Airlangga Irfan Wahyudi, Mulawarman dari Universitas Sriwijaya, Mardianto Marpaung dari Ethiopia Adventist College, dan Ketua Rumah Millennial Indonesia dan Founder Indonesia-Ethiopia Youth Association Kevin Alwino. Acara dipandu oleh Ibnu Yusina, pemuda Indonesia di Ethiopia.
Baca juga : Buku Menyingkap Selubung Intelijen Sajikan Dinamika Spionase
Dalam sambutannya, Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Al Busyra Basnur, mengatakan bahwa penerbitan buku ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang potensi di kawasan tersebut.
“Melalui buku ini diharapkan pemahaman di kalangan masyarakat Indonesia tentang potensi Afrika sekarang dan ke depan dari sudut pandang anak muda Indonesia menjadi lebih baik,” ungkap Busyra dalam siaran pers dikutip, Rabu (29/5).
Sebagai informasi, dalam empat tahun terakhir, KBRI Addis Ababa telah menerbitkan 10 buku. Selain Duta Besar Al Busyra Basnur, buku tersebut juga ditulis oleh para tokoh pemuda, akademisi, pengusaha, dan bahkan pelajar sekolah menengah di Indonesia dan Ethiopia.
Acara peluncuran dan diskusi buku tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Mereka tidak hanya dari Ethiopia dan Indonesia tetapi juga dari berbagai negara lain di Asia dan Afrika, terutama diaspora Indonesia. (B-3)
Kesadaran terhadap isu perubahan iklim meningkat di antara lembaga filantropi, bahkan pada lembaga yang tidak terkait langsung dengan isu-isu perubahan iklim.
Langkah ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman dan kecintaan terhadap Al Quran di kalangan generasi muda
Buku yang berjudul Garuda & Trisula: Hubungan Indonesia-Ukraina 1946-2022 menggambarkan hubungan bilateral Indonesia-Ukraina.
Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, menegaskan pentingnya melekatkan nilai-nilai Pancasila dalam jiwa bangsa Indonesia.
Untuk memperkaya tulisannya, ia mengumpulkan berbagai dokumen seperti manuskrip kuno berbahasa Belanda dan tulisan Barnes soal Edang.
Pemkot Bandung sengaja menempatkan bunga subtropis tersebut untuk menyambut para delegasi negara Asia Afrika yang akan hadir pada AAF 2024
AALCO sebagai organisasi antar-pemerintah di Asia Afrika memiliki kekuatan besar untuk menyuarakan kepentingan negara-negara Asia Afrika di berbagai bidang.
AJANG Writers Festival yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bekerja sama dengan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, telah berakhir.
"Kegiatan dimulai dengan acara jamuan teh petang pada Senin (17/4), bertempat di Hotel Savoy Homann, dan dilanjutkan dengan upacara pengibaran 109 Bendera Negara-negara Peserta KAA"
Konferensi Asia Afrika (KAA) merupakan konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara Asia dan Afrika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved