Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam meningkatnya apa yang dia sebut sebagai antisemitisme dan kritik internasional terhadap incasi Israel ke Jalur Gaza, Minggu (5/5). Dia menegaskan tidak ada tekanan yang akan bisa menghentikan Israel untuk mempertahankan diri.
“Jika Israel dipaksa untuk berdiri sendiri, Israel akan berdiri sendiri,” kata Netanyahu saat upacara Hari Peringatan Holocaust di peringatan Yad Vashem di Jerusalem.
Dia juga menyesalkan bahwa ketika Nazi membunuh 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II, rakyatnya sama sekali tidak berdaya melawan dan menghancurkan mereka.
Baca juga : Staf ICC Diintimidasi Jelang Penetapan Netanyahu sebagai Buronan
“Tidak ada negara yang datang membantu kami,” katanya ketika bendera Israel berkibar setengah tiang dan para penyintas Holocaust bersiap menyalakan obor.
“Hari ini, kami kembali menghadapi musuh yang bertekad menghancurkan kami,” ujar Netanyahu kepada banyak orang yang berkumpul untuk upacara tersebut.
Satu kursi berwarna kuning kosong melambangkan para sandera yang masih ditawan oleh Hamas di Gaza.
Baca juga : Benjamin Netanyahu Dongkol Diprotes Mahasiswa AS terkait Palestina
“Saya katakan kepada para pemimpin dunia, tekanan apa pun, keputusan apa pun dari forum internasional mana pun, tidak akan menghentikan Israel untuk membela diri,” lanjutnya.
Dia menyesalkan lonjakan kritik yang terlihat di seluruh dunia terhadap Israel atas perangnya di Jalur Gaza, yang dipicu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia mengecam gunung berapi anti-Semitisme yang mengerikan, yang menurutnya sedang melonjak di seluruh dunia.
Baca juga : Pejabat Jalur Gaza: Serangan Israel Bunuh Sembilan Anggota Keluarga di Rafah
Netanyahu juga membandingkan protes yang terjadi di universitas-universitas di Amerika Serikat (AS) dan di seluruh dunia dengan diskriminasi terhadap orang Yahudi di universitas-universitas Jerman selama Perang Dunia II.
“Sungguh distorsi keadilan dan sejarah,” katanya.
Kritik tersebut, katanya, bukan karena tindakan yang mereka lakukan, namun karena mereka ada karena mereka adalah orang Yahudi.
Baca juga : Joe Biden Ungkap Borok Benjamin Netanyahu dan Desak Israel Setujui Gencatan Senjata
“Anda tidak akan merantai tangan kami… Israel akan terus memerangi kejahatan manusia… sampai kemenangan,” katanya.
“Kami akan mengalahkan musuh-musuh genosida kami. Tidak akan pernah terjadi lagi sekarang!” tambahnya.
Perang paling berdarah di Jalur Gaza dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Militan juga menyandera sekitar 250 orang dalam serangan tersebut. Israel memperkirakan 128 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut tentara tewas.
Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.683 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas. (AFP/Z-1)
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved