Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENJAJAH Israel terus-menerus menguras darah dan air mata warga Palestina. Pasukan 'Negeri Zionis' itu membunuh tanpa pandang bulu penduduk di wilayah tersisa, Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sejak 7 Oktober, Israel telah menewaskan lebih 36 ribu orang di Jalur Gaza dengan dalih membalas serangan kelompok pembebasan Hamas. Dalih menjaga keamanan digunakan Israel untuk melancarkan aksi serupa di Tepi Barat.
Pada Minggu (21/4), sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam operasi militer Israel di Tepi Barat. 'Negeri Zionis' itu turut menghancurkan pemukiman pemilik tanah itu dengan buldoser dan roket.
Baca juga : Uni Eropa Hukum Pemukim Israel, Negeri Zionis tidak Terima
Pasukan Israel rutin melakukan penggerebekan di kota-kota besar dan kecil di Tepi Barat yang diduduki dan kekerasan meningkat sejak perang di Jalur Gaza pecah, tahun lalu. Tentara Israel mengatakan mereka telah membunuh sepuluh militan dalam serangan kontraterorisme selama tiga hari di Nur Shams.
Niaz Zandeq, 40, mengatakan putranya Jehad ditembak mati oleh tentara Israel pada ulang tahunnya yang ke-15. Para tetangganya mengatakan tentara menyuruh Jehad meninggalkan rumah pamannya lalu menembaknya saat dia keluar dari pintu depan dengan tangan terangkat.
Mereka menunjukkan kepada AFP gambar tubuhnya di jalan dengan luka tembak di dahi.
Baca juga : Terus Merampas Wilayah Palestina, Israel Dituding Lakukan Kejahatan Perang
“Saat dia keluar, mereka melepaskan tembakan dan langsung mengenai kepalanya. Dia tidak bersenjata,” kata Zandeq sambil menangis.
Tentara Israel belum menanggapi tuduhan warga. Jehad bukan satu-satunya anak muda yang tewas.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Qais Fathi Nasrallah, yang berusia 16 tahun, dibunuh pasukan Israel di dekat kamp pengungsi Tulkarem.
Baca juga : Jerman Kembali Tolak Pemukim Israel di Wilayah Palestina
Ayahnya, seorang paramedis, sedang bertugas di rumah sakit ketika staf membawa jenazah putranya, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Termasuk Nasrallah, organisasi tersebut mengatakan jumlah korban tewas di Tulkarem dan Nur Shams mencapai 14 orang.
Tentara Israel mengatakan telah melakukan delapan penangkapan dan menyita senjata di sekitar Nur Shams, dan delapan tentara serta seorang petugas polisi terluka.
Ibrahim Ghanim, seorang mahasiswa hukum berusia 20 tahun, mengatakan siapa pun yang melawan di kamp disebut teroris.
Baca juga : Rusia: Pendirian Negara Israel Buat Palestina tidak Pernah Damai
“Tentara Israel telah membunuh begitu banyak orang di sini selama bertahun-tahun sehingga saya tidak dapat menghitungnya lagi,” katanya.
Ketika beberapa warga mulai membersihkan puing-puing dan memperbaiki rumah mereka yang hancur, sebagian lainnya masih shock.
Hamde Abdallah Sarhan, 85, mengatakan dia masih terguncang setelah tentara masuk ke rumahnya dan menembak ke dinding, mencoba membuka posisi menembak sementara dia terbaring ketakutan di tanah.
Sarhan menderita penyakit paru-paru dan menggunakan mesin untuk membantunya bernapas. Dia mengatakan tentara merusak mesin ketika mereka menerobos masuk dan dia kesulitan mencari udara sampai kerabatnya menemukan tangki oksigen darurat.
"Saya sangat takut. Kekerasan ini lebih besar dari yang pernah saya lihat," katanya.
Misk Al-Shaikh, yang berusia 9 tahun, berada di lantai atas rumahnya ketika buldoser Israel merobohkan bagian depan gedung pada Kamis (18/40 malam.
"Saya takut. Aku ingin memeluk ayahku," ujarnya.
“Operasi tentara Israel menargetkan warga sipil. Mereka mengubah Nur Shams menjadi Gaza kecil,” kata ayahnya, Mostafa.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 dan lebih dari 480 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di sana sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober, menurut para pejabat Palestina. (AFP/Z-1)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved