Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMIMPIN kelompok militan Hamas Imsail Haniyeh akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (20/4).
Pertemuan itu berlangsung di tengah ketegangan Timur Tengah yang memanas setelah serangan Israel terhadap Iran dan Gaza bersiap menghadapi serangan baru Israel.
Erdogan telah berusaha untuk membangun pijakan sebagai mediator dalam konflik Palestina, namun gagal.
Baca juga : Turki Tahan 33 Orang yang Dituduh sebagai Mata-Mata Israel
Erdogan tetap merahasiakan pertemuannya dengan pimpinan Hamas tersebut.
“Kami akan menjaga agenda antara kami dan Tuan Haniyeh,” kata Erdogan saat ditanyai wartawan, Jumat.
Namun ketika Qatar mengatakan akan meninjau ulang perannya sebagai mediator antara Hamas dan Israel, Erdogan mengirim Menteri Luar Negerinya Hakan Fidan ke Doha pada Rabu sebagai tanda baru bahwa ia mengemban peran tersebut.
Baca juga : Puluhan Ribu Warga Turki Kecam Pembunuh Israel di Gaza
“Bahkan jika hanya saya, Tayyip Erdogan, yang bertahan, saya akan terus melanjutkannya selama Tuhan memberikan hidup saya, untuk membela perjuangan Palestina dan menjadi suara rakyat Palestina yang tertindas,” kata presiden pada hari Rabu ketika ia mengumumkan kunjungan Hamiyeh.
Hamas memiliki kantor di Turki sejak 2011, Turki membantu mengamankan perjanjian bagi kelompok tersebut untuk membebaskan tentara Israel Gilad Shalit.
Erdogan menjaga hubungan baik dengan Haniyeh, yang sering berkunjung.
Baca juga : Erdogan: Tidak Ada Perbedaan antara Netanyahu dan Hitler
Menteri Luar Negeri Fidan adalah mantan kepala intelijen Turki dan negara tersebut memberikan informasi dan paspor kepada pejabat Hamas, termasuk Haniyeh, menurut Sinan Ciddi, pakar Turki di Yayasan Pertahanan Demokrasi di Washington.
Namun hal ini tidak pernah dikonfirmasi oleh pihak berwenang Turki.
Jika Qatar menarik diri dari upaya mediasi, Turki dapat berupaya meningkatkan upaya mediasinya, berdasarkan hubungannya dengan Hamas dan Fidan akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.
Baca juga : Erdogan Enggan Ikuti Titah AS Putus Hubungan dengan Hamas
Israel mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan terhadap Kota Rafah di Gaza dan laporan serangan Israel terhadap provinsi Isfahan di Iran hanya mengaburkan harapan akan adanya terobosan perdamaian.
Namun Erdogan hanya bisa mengharapkan peran yang “sangat terbatas” karena kecaman terang-terangannya terhadap Israel dan tindakannya di Gaza.
Tahun lalu, pemimpin Turki tersebut menyamakan taktik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan taktik pemimpin Nazi Adolf Hitler dan menyebut Israel sebagai “negara teroris” karena serangannya terhadap Hamas setelah serangan kelompok militan tersebut terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.
Pakar politik dalam negeri dan kebijakan luar negeri Turki, Sinan Ciddi mengatakan Erdogan tidak akan diterima di Israel dan mungkin bisa menyampaikan pesan antara perunding Palestina dan Israel.
Ciddi menilai Turki juga tidak akan memiliki pengaruh besar terhadap Hamas dalam menentukan nasib para sandera yang mereka sandera sejak 7 Oktober.
Serangan Hamas mengakibatkan kematian 1.170 orang di Israel selatan, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Para militan juga menyandera sekitar 250 orang. Israel memperkirakan 129 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan tewas.
Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 34.000 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.
Menurut laporan pers, yang tidak pernah disangkal, Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya berada di Istanbul ketika serangan dilancarkan.
"Mereka diminta untuk pergi diam-diam setelah sebuah foto menunjukkan mereka sedang merayakan serangan mematikan tersebut," kata laporan itu.
Haniyeh kembali ke Turki pada Januari dan bertemu Fidan. Ketua Hamas belum bertemu Erdogan sejak dia dan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas mengadakan pembicaraan dengan presiden Turki pada Juli 2023. (AFP/Z-3)
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Iwan juga mengatakan sewaktu syuting di Hipodrom Konstantinopel, mereka didatangi pihak keamanan lalu dicecar dengan berbagai pertanyaan terkait tujuan mereka.
Pelatih Turki Vincenzo Montella mengatakan para pemainnya perlu memanfaatkan kekuatan dukungan suporter saat menghadapi Belanda
PEMIMPIN kelompok pejuang Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh mengadakan pembicaraan dengan Qatar, Mesir, dan Turki untuk meninjau perkembangan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Demiral mencetak dua gol saat Turki menang 2-1 atas Austria dan memastikan tempat di perempat final untuk menghadapi Belanda.
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved