Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Hamas telah mengusulkan gencatan senjata baru selama enam pekan di Gaza dan pertukaran beberapa sandera Israel dengan tahanan Palestina, kata seorang pejabat dari kelompok militan tersebut kepada AFP pada Jumat (15/3).
“Perjanjian tersebut adalah untuk gencatan senjata selama enam minggu dan pertukaran tahanan,” kata pejabat tersebut setelah berminggu-minggu upaya mediasi yang sejauh ini tidak membuahkan hasil. Kelompok tersebut ingin hal ini mengarah pada penarikan total (Israel) dari Jalur Gaza dan gencatan senjata permanen.
“Selama gencatan senjata yang diusulkan, militan Gaza akan membebaskan sekitar 42 sandera yang disandera pada serangan 7 Oktober yang memicu perang di Gaza, “ kata pejabat tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya karena sensitifnya perundingan tersebut.
Baca juga : Masuki Bulan Kelima, Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata
Pejabat tersebut mengatakan bahwa antara 20 dan 50 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan untuk setiap sandera – naik dari usulan sebelumnya yang menyatakan rasio sekitar 10 banding satu, menurut sumber Hamas pada akhir Februari.
Berdasarkan proposal baru ini, pertukaran awal dapat mencakup sandera perempuan, anak-anak, lansia dan yang sakit, kata pejabat itu.
Selama serangan tanggal 7 Oktober, militan Hamas menyandera sekitar 250 warga Israel dan warga asing, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu di bulan November. Israel yakin sekitar 130 tawanan masih berada di Gaza termasuk 32 orang diperkirakan tewas.
Baca juga : Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah Mendorong Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Usulan terbaru ini nampaknya merupakan perubahan bagi Hamas, yang sayap bersenjatanya mengatakan pada awal bulan ini bahwa tidak akan ada kompromi atas tuntutannya agar Israel menarik diri dari Gaza sebelum lebih banyak sandera dibebaskan.
“Kini para militan mengatakan bahwa, selama gencatan senjata enam minggu, pasukan Israel harus menarik diri dari semua kota dan daerah berpenduduk di Jalur Gaza dan mengizinkan kembalinya warga Gaza yang mengungsi tanpa batasan, “kata pejabat itu.
Usulan Hamas juga menyerukan untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan. “Persyaratan gencatan senjata pada akhirnya akan mencakup penarikan militer Israel sepenuhnya dari Jalur Gaza dan pertukaran sandera-tahanan yang komprehensif yang melibatkan pembebasan semua sandera untuk sejumlah tahanan Palestina yang disepakat, “menurut pejabat tersebut.
Baca juga : Qatar Sebut Negosiasi Israel-Hamas Alami Kemajuan
Mesir dan Qatar, bersama dengan Amerika Serikat, bertanggung jawab untuk menindaklanjuti dan memastikan implementasi perjanjian tersebut, kata pejabat itu.
Hingga berita ini dibuat belum ada tanggapan dari pihak Israel tentang usulan Hamas. Israel sejauh ini menolak untuk menarik diri dari Gaza. Mereka mengatakan bahwa tindakan seperti itu akan menjadi kemenangan bagi Hamas.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan usulan terbaru Hamas sebagai sesuatu yang tidak realistis , namun mengatakan bahwa sebuah delegasi akan berangkat ke Qatar untuk membahas posisi Israel mengenai kemungkinan perjanjian tersebut. .(AFP/M-3)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved