Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Pihak militer Israel mengusulkan rencana evakuasi warga sipil dari Jalur Gaza. Usulan itu dikeluarkan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan akan menggelar invasi darat ke kota Rafah, selatan Gaza, untuk menghancurkan milisi Hamas.
Pemerintah asing dan organisasi bantuan telah berulang kali menyatakan kekhawatiran bahwa operasi semacam itu akan menimbulkan banyak korban sipil. Rafah merupakan tempat bagi jutaan pengungsi Palestina.
Daerah itu juga merupakan pintu masuk bagi bantuan yang sangat dibutuhkan, yang disalurkan melalui negara tetangga, Mesir. "Militer Israel menyampaikan kepada kabinet sebuah rencana untuk mengevakuasi penduduk dari daerah pertempuran di Jalur Gaza," ungkap pernyataan dalam bahasa Ibrani dari kantor Netayahu mengatakan pada Senin (25/2).
Baca juga : Biden Berjanji tidak akan Deportasi Warga Palestina di AS
Pernyataan itu tidak memberikan rincian mengenai bagaimana atau ke mana warga sipil akan dipindahkan. Pengumuman tersebut muncul setelah para delegasi dari Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS) bertemu di Doha untuk melakukan pembicaraan yang juga dihadiri oleh perwakilan Israel dan Hamas.
Sekutu Israel, AS, mengatakan upaya mediasi yang sedang berlangsung menghasilkan kesepahaman menuju gencatan senjata dan pembebasan sandera. Sementara sumber Hamas mengatakan kelompok tersebut bersikeras pada penarikan pasukan Israel.
Namun Netanyahu mengatakan invasi darat ke Rafah akan menempatkan Israel dalam beberapa minggu menuju kemenangan total atas Hamas. Ia mengatakan operasi darat ini harus dilakukan karena kemenangan total adalah tujuannya dan kemenangan total masih dalam jangkauan. "Tidak perlu berbulan-bulan, berminggu-minggu lagi, setelah kami memulai operasi," jelasnya. (AFP/M-3)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved