Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMANTAU Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania menyatakan, Israel secara sistematis menggunakan drone atau pesawat nirawak Quadcopter untuk membunuh dan mengeksekusi warga Palestina dari jarak jauh di Jalur Gaza.
Penggunaan drone pembunuh ini sebelumnya dilakukan untuk misi intelijen, namun saat ini justru mengincar warga sipil tak berdaya.
"Tentara Israel telah mengintensifkan penggunaan pesawat Quadcopter sebagai alat untuk membunuh dan menimbulkan kerugian di kalangan warga Palestina, setelah misinya terbatas pada pekerjaan intelijen," ungkap Euro-Mediterania, Minggu (18/2) dikutip dari Telegram.
Baca juga : Pelapor PBB Serukan Embargo Senjata Terhadap Israel, Setop Genosida Gaza
Operasi pembunuhan, eksekusi, dan penembakan yang dilakukan oleh tentara Israel di pusat penampungan, rumah sakit, jalan-jalan, dan daerah pemukiman penduduk terutama menargetkan warga sipil tak bersenjata yang bukan merupakan sumber ancaman atau bahaya apa pun.
Drone pembunuh kecil ini dilengkapi dengan senapan mesin dan rudal kategori Matrice 600 dan LANIUS, yang merupakan drone serbaguna dan sangat mobile yang dirancang untuk operasi jangka pendek.
Sistem drone jenis ini dapat secara otomatis menjelajahi bangunan dan menggambar peta untuk menemukan target potensial, selain itu dapat membawa muatan mematikan atau tidak mematikan, dan mampu melakukan berbagai misi untuk pasukan khusus dan militer.
Baca juga : Israel Serang 2 Jurnalis Al Jazeera di Rafah dengan Drone, Korban Luka Parah
"Kami mendokumentasikan pembunuhan puluhan warga Palestina akibat aksi penembakan seperti ini, baik secara langsung terhadap individu, atau secara acak dalam sebuah pertemuan, karena senapan mesin dipasang di bawah pesawat dan dikendalikan secara otomatis," sebut lembaga Euro-Mediterania.
Pada 12 Februari 2024 misalnya, Mahmoud Alaa Awad Al-Assar, 16, dan saudara perempuannya, Asma Alaa Awad Al-Assar, tewas akibat tembakan drone quadcopter Israel di barat laut kota Rafah.
Sebelumnya, serangan drone quadcopter terjadi di halaman timur Rumah Sakit Mubarak oleh penembak jitu Israel pada malam hari dan senja, yang menyebabkan pemuda Hazem Abu Rajila meninggal dunia akibat tembakan di perut.
Baca juga : Israel Tolak Pelapor Khusus PBB Masuki Gaza
Bukan cuma menjagal, tentara Israel juga menggunakan pesawat jenis ini untuk meneror warga Palestina dan berdampak negatif terhadap kesehatan psikologis mereka, karena kehadiran mereka yang terus-menerus di wilayah udara, dan beberapa di antaranya mengeluarkan suara yang mirip dengan mesin kendaraan militer.
Padahal, kata Euro-Mediterania, penggunaan drone harus dilakukan sesuai dengan aturan hukum humaniter internasional yang berlaku dalam konteks konflik bersenjata, sama seperti senjata lain yang mengizinkan penggunaannya. (Z-4)
Baca juga : Pengadilan Belanda Embargo F-35 untuk Israel
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved