Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Berbekal Segudang Dalih, Netanyahu Usir PBB dari Gaza

Cahya Mulyana
01/2/2024 14:00
Berbekal Segudang Dalih, Netanyahu Usir PBB dari Gaza
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.(Dok. AFP/Zvulun)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan penutupan badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) di Jalur Gaza. Selain menciptakan isu keterlibatan badan itu dalam serangan 7 Oktober, dia juga memerintah pasukannya melancarkan lebih banyak serangan udara di Gaza.

Dalih itu secara mentah-mentah ditelan negara-negara sekutu Israel yang notabene pendonor UNRWA seperti Amerika Serikat, Inggris dan lainnya dengan menghentikan pendanaan. Padahal penghentian operasional UNRWA dapat menghancurkan upaya kemanusiaan di Gaza.

Palestina menuduh Israel menghembuskan berita bohong soal keterlibatan staff UNRWA itu untuk memuluskan niatnya membumihanguskan Gaza. Organisasi yang dibentuk pada 1948 itu menjadi sumber kehidupan lebih dari separuh penduduk Gaza.

Baca juga : Indonesia Kecewa Para Donor UNRWA Hentikan Pendanaan karena Klaim Sepihak Israel

“Sudah saatnya masyarakat internasional dan PBB sendiri memahami bahwa misi UNRWA harus diakhiri,” kata Netanyahu kepada delegasi PBB yang berkunjung ke Israel.

Dia mengatakan UNRWA harus digantikan oleh lembaga bantuan lainnya untuk menyelesaikan masalah Gaza. Namun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan UNRWA sebagai tulang punggung seluruh program kemanusiaan di Gaza.

Para saksi mata mengatakan Israel telah meningkatkan serangan udara di Kota Gaza, di utara, dan membombardir beberapa bagian Khan Younis, di selatan. Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, saat ini sedang mempelajari proposal tersebut, yang berisi rencana pembebasan semua sandera yang tersisa yang disandera pada 7 Oktober.

Baca juga : Sekjen PBB akan bertemu negara-negara donor setelah tuduhan lembaga pengungsi

Israel mengatakan mereka berjumlah sekitar 136 orang. Sementara Hamas menuntut diakhirinya serangan Israel. Sebagian besar wilayah Jalur Gaza yang berpenduduk padat telah hancur akibat pemboman Israel selama hampir empat bulan.

Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat pertempuran yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Otoritas kesehatan Gaza mengatakan 26.900 warga Palestina telah terbunuh.

Itu termasuk 150 orang dalam 24 jam terakhir, Kamis (1/2), sejauh ini dalam perang yang dipicu setelah pejuang Hamas menyerbu kota-kota Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang.

Baca juga : Dana Pengungsi Dihentikan, Iran Sebut Negara Barat Dukung Genosida di Gaza

Militer Israel mengatakan pasukannya telah membunuh sedikitnya 25 militan Palestina di Gaza dalam 24 jam terakhir, dan tiga tentara Israel telah terbunuh. Itu menjadikan jumlah tentara yang tewas selama serangan darat Israel menjadi 224 orang.

(CNA)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya