Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RABI Mendel Moscowitz dari kota timur laut Kharkiv tidak pernah membayangkan keluarganya akan terpaksa melarikan diri dari dua perang. Ia meninggalkan Ukraina menuju Israel tahun lalu dan saat ini harus terusir ke Hongaria.
Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, keluarga beranggotakan lima orang ini menetap dekat dengan kerabatnya di Israel selatan untuk memulai hidup baru di sana. Kedamaian mereka terganggu pada 7 Oktober, ketika Israel mulai melancarkan serangan balasan yang merenggut 18.200 warga Palestina di Jalur Gaza.
Hamas melancarkan serangan paling mematikan terhadap Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang, menurut data Israel. Moscowitz dan keluarganya bergegas ke tempat yang pernah menjadi tempat perlindungan bagi mereka sebelumnya yakni desa penyelamatan Yahudi di tepi Danau Balaton, Hongaria. "Kami tidak ingin hal ini menimbulkan trauma bagi anak-anak setelah yang mereka alami di Ukraina," kata Moscowitz, 33, kepada AFP.
Baca juga: Warga Gaza Tak Makan Tiga Hari Berturut-turut
Dalam beberapa minggu setelah serangan membabi buta Israel, sekitar 4.000 warga Ukraina meninggalkan Israel, menurut angka kedutaan. Tempat berlindung yang aman. Terletak di Balatonoszod, 130 kilometer barat daya Budapest, kompleks Machne Chabad di tepi danau dulu merupakan resort liburan bagi pejabat pemerintah.
Pada awal 2022, kompleks ini direnovasi untuk menampung orang-orang Yahudi Ukraina dan berfungsi sebagai tempat berlindung yang aman bagi komunitas besar yang selamat dari sejarah pogrom, Holocaust, dan pembersihan era Komunis. Hal ini dibiayai oleh Asosiasi Komunitas Yahudi Hongaria (EMIH), Federasi Komunitas Yahudi Ukraina, dan pemerintah Perdana Menteri Hongaria yang nasionalis Viktor Orban.
Baca juga: Temui Korban Gaza Palestina, Utusan PBB: Saya Hancur
Sekitar 200 orang saat ini tinggal di Machne Chabad. Separuh dari mereka telah meninggalkan Ukraina dan Israel. "Setiap kali perang dimulai, segalanya menjadi goyah dalam pekerjaan Anda, rumah Anda, keluarga Anda, dan sangat sulit menemukan stabilitas," kata Moscowitz, yang menjabat sebagai rabi di kamp tersebut.
Di sini, warga memiliki akses terhadap penitipan anak, kelas, tamasya, dan dukungan psikologis. Tiga kali sehari, koki Almos Ihasz dan staf dapurnya yang seluruhnya terdiri dari pengungsi Ukraina menyiapkan makanan sesuai dengan aturan halal yang ketat. "Tempat ini unik karena memberikan rasa aman dan melepaskan diri dari ketegangan. Kami tetap hangat dan diperhatikan," kata Hana Shatagin, seorang pengacara Ukraina berusia 29 tahun.
Setelah enam minggu di Machne Chabad bersama suami dan bayi mereka, dia memutuskan bahwa situasinya sudah cukup tenang sehingga mereka dapat kembali ke Jerusalem. Namun beberapa warga, seperti Zeev Vinogradov, 73, dari Dnipro, bertanya-tanya kapan mereka bisa meninggalkan komunitas tepi danau tersebut.
Pada Maret 2022, ia dan istrinya meninggalkan Ukraina menuju kota Metula di Israel, dekat perbatasan utara dengan Libanon. Namun Pasukan Pertahanan Israel mengevakuasi permukiman tersebut tidak lama setelah 7 Oktober dengan mengatakan ada risiko serangan oleh sekutu Hamas di Libanon, Hizbullah.
Karena tidak punya tempat lain untuk pergi, Vinogradov menghabiskan hari-harinya di Machne Chabad dengan berdoa dan mengajarkan agama kepada generasi muda Ukraina melalui telepon. Setelah perang di Ukraina usai, ia berharap dapat kembali ke negara tempat ia meninggalkan segalanya seperti apartemen, mobil, teman, dan komunitas. Masa depan desa penyelamat Hongaria tidak pasti.
EMIH sedang berjuang untuk menjaga agar Machne Chabad tetap hidup karena kontribusi keuangan dari beberapa sponsor telah berkurang. "Dalam enam bulan terakhir, komunitas agama Ukraina belum mampu memberikan kontribusi signifikan. Perhatian para donor sedikit teralihkan dari situasi di Ukraina," kata kepala EMIH, Rabbi Slomo Koves, kepada AFP menyinggung perang yang berkecamuk di Gaza.
Berafiliasi dengan gerakan Hasid Chabad-Lubavitch, EMIH memelihara hubungan dekat dengan Orban Hongaria yang dikenal karena sikap antiimigrasinya. Pemimpin Hongaria tersebut telah berulang kali dituduh melakukan pendekatan anti-Semitisme dan pemerintahnya telah menjalankan kampanye poster yang menargetkan pemodal Yahudi kelahiran Hongaria George Soros dan putranya Alex.
Orban berargumen bahwa tidak ada toleransi terhadap anti-Semitisme di Hongaria. Ia mengatakan bahwa Hongaria ialah pulau damai bagi orang-orang Yahudi dan sinagoga-sinagoga sedang direnovasi.
Pemerintahannya mengizinkan EMIH menggunakan resort danau milik negara yang sudah tua itu secara gratis dan saat ini membayar sekitar sepertiga dari biaya operasionalnya. "Untuk saat ini, seiring dengan berlanjutnya perang di Ukraina dan Gaza, kompleks tersebut akan terus berfungsi sebagai tempat di mana orang dapat merasa seperti memiliki keluarga dan komunitas," kata Moscowitz. (AFP/Z-2)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Agen intelijen militer Ukraina mengklaim terlibat dalam penyergapan yang menewaskan petempur dari kelompok Wagner Rusia di Mali, ribuan mil dari garis depan di Ukraina.
Sejumlah atlet yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 harus berjuang bukan hanya soal kemenangan, tetapi perjuangan sebuah negara untuk bertahan hidup.
Diplomat RI periode 1988-2021, Ple Priatna, mengatakan bahwa situasi di Ukraina-Rusia dengan Israel-Palestina tidak bisa disamakan.
AS telah memberikan bantuan militer senilai puluhan miliar dolar untuk Kyiv sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Keluarga korban penerbangan Malaysia Airlines MH17 memperingati 10 tahun jatuhnya pesawat tersebut.
Kebijakan politik luar negeri calon Wakil Presiden JD Vance, terkait Palestina, Ukraina, dan Tiongkok menjadi tanda tanya. Bagaimana posisinya?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved