Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PIHAK Israel mengatakan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza selama empat hari paling cepat dilaksanakan pada Jumat (24/11) besok. Seorang pejabat Palestina mengatakan penundaan gencatan senjata di Jalur Gaza antara pasukan Israel dan Hamas disebabkan oleh rincian menit-menit terakhir mengenai sandera mana yang akan dibebaskan dan bagaimana caranya.
Gencatan senjata, yang secara luas sebelumnya diperkirakan akan mulai berlaku pada Kamis (23/11) tertunda pada malam hari.
“Telah ditunda karena nama-nama sandera Israel dan cara pembebasan mereka," kata pejabat yang mengetahui proses negosiasi, Kamis, (23/11) waktu setempat.
Baca juga: 8 Jurnalis BBC Akui Medianya Bias dan Tak Adil dalam Beritakan Soal Gaza
Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengindikasikan bahwa pembebasan sedikitnya 50 sandera Israel dan warga asing yang ditahan oleh Hamas masih berada di jalur yang tepat, namun tidak akan terjadi pada Kamis (23/11) seperti yang diharapkan.
"Kontak-kontak mengenai pembebasan para sandera kami mengalami kemajuan dan terus berlanjut. Awal pembebasan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak akan terjadi sebelum hari Jumat,” sebutnya.
Baca juga: Ditunda, Israel Sebut Gencatan Senjata dan Pembebasan Tawanan Paling Cepat Hari Jumat
Penundaan ini merupakan pukulan telak bagi keluarga-keluarga di Israel yang putus asa untuk melihat orang-orang yang mereka cintai kembali ke rumah. Begitu juga bagi lebih dari dua juta warga Gaza yang berdoa agar perang dan kekurangan pasokan bantuan kemanusiaan selama 47 hari dapat diakhiri.
Kesepakatan yang rumit dan dirancang dengan hati-hati ini membuat Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari. Di mana setidaknya 50 sandera yang diculik dalam serangan mematikan 7 Oktober lalu akan dibebaskan.
"Untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan, akan ada jeda satu hari dalam pertempuran,” kata sebuah dokumen pemerintah Israel.
Tiga warga Amerika, termasuk Abigail Mor Idan yang berusia tiga tahun, termasuk di antara mereka yang akan dibebaskan. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sedikitnya 150 wanita dan anak-anak Palestina dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Gaza.
(Arabnews/Z-9)
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kebrutalan yang nyata, tetapi masyarakat internasional bungkam.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved