Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RATUSAN polisi pada Kamis (16/11) menggerebek sejumlah bangunan di seluruh Jerman karena dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Berlin bergerak untuk membendung gelombang anti-Semitisme di tengah perang Israel-Hamas.
Penggerebekan yang menargetkan 54 lokasi terjadi setelah Jerman melarang kegiatan Hamas dan organisasi terkait. "Kami mengincar tempat Islam," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser.
"Pada saat banyak orang Yahudi merasa sangat terancam," Jerman, "Tidak akan menoleransi propaganda Islam atau hasutan anti-Semit yang memusuhi Israel," tambahnya.
Baca juga: Polisi Israel Konfirmasi Tiga Pria Bersenjata Tewas dalam Serangan di Jerusalem
Jerman menganggap Hizbullah sebagai, "Organisasi teroris Syiah," dan pada 2020 melarang Hizbullah melakukan aktivitas di wilayahnya.
Operasi Kamis menargetkan Pusat Islam Hamburg dan lima kelompok afiliasinya. Polisi menggeledah properti di enam dari 16 negara bagian Jerman, termasuk Hamburg, Lower Saxony, Hesse, Berlin, Baden-Wuerttemberg, dan North Rhine-Westphalia.
Baca juga: Israel Serang Libanon setelah Rudal Antitank Lukai Warga Sipil
Pusat Islam Hamburg mengelola Masjid Imam Ali, yang juga dikenal sebagai Masjid Biru. Seruan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir agar pihak berwenang menutupnya karena dugaan kaitannya dengan Iran.
Didirikan oleh imigran Iran pada 1953, Pusat Islam Hamburg telah diawasi oleh intelijen dalam negeri selama beberapa waktu. Kementerian Dalam Negeri meyakini kegiatannya, "Bertujuan menyebarkan konsep revolusioner para pemimpin tertinggi (Iran), sesuatu yang diduga melanggar tatanan konstitusional Jerman."
Tidak ada penangkapan yang dilakukan selama penggerebekan tersebut. Ini dilakukan untuk mengamankan bukti atas kecurigaan bahwa pusat Hamburg dan kelompok afiliasinya mendukung aktivitas Hizbullah.
Menyambut operasi Kamis itu, Menteri Dalam Negeri Hamburg Andy Grote mengatakan dia yakin pusat tersebut akan ditutup dalam waktu dekat. Jerman, seperti negara-negara Barat lain, berupaya mencegah perang Israel terhadap Hamas berubah menjadi konflik yang lebih luas, termasuk keterlibatan Hizbullah yang berbasis di Libanon.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang Israel di Gaza, Israel juga hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan kelompok militan termasuk Hizbullah di Libanon selatan. (AFP/Z-2)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved