Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMIMPIN de facto Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, Jumat (10/11), mengecam agresi militer Israel ke Jalur Gaza menjelang KTT untuk membahas kekerasan di wilayah Palestina itu.
"Kami mengecam agresi militer yang terjadi di Jalur Gaza, yang menargetkan warga sipil dan melanggar hukum kemanusiaan internasional oleh pasukan Israel," ujar Pangeran Mohammed bin Salman. Ini merupakan komentar pertamanya terkait konflik antara Israel dan Hamas tersebut.
"Kami menegaskan pentingnya menghentikan perang ini dan menciptakan kondisi agar stabilitas kembali terjadi dan terciptanya perdamaian," lanjutnya.
Baca juga: 9 Produk yang Ramai Diboikot karena Dukung Agresi Israel ke Palestina
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan ke Israel yang menewaskan 1.400 orang dan menculik 240 orang.
Sebagai aksi balasan, Israel melancarkan pengeboman tanpa henti dan mengirimkan pasukan darat ke Jalur Gaza. Aksi 'Negeri Zionis' itu telah menewaskan 11 ribu orang separuhnya anak-anak.
Serangan Israel di Jalur Gaza itu menghentikan perkembangan upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, yang disebut Pangeran Mohammed pada September mengalami kemajuan.
Baca juga: Majelis Ulama Indonesia Haramkan Produk Pendukung Israel. Begini Fatwanya
Riyadh telah berulang kali mengecam serangan Israel yang menewaskan wargs sipil meski Pangeran Mohammed tidak pernah secara terbuka mengungkapkan hal itu hingga Jumat (10/11).
Pernyataan Pangeran Mohamedd di KTT Arab Saudi-Afrika itu terjadi sehari sebelum negara kerajaan itu menggelar dua pertemuan darurat mengenai pertempuran di Jalur Gaza, satu dengan Liga Arab dan satu dengan OKI. (AFP/Z-1)
Perang di Jalur Gaza, Palestina, dan ketegangan yang lebih luas di Timur Tengah diperkirakan menjadi perhatian utama pada pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Arab Saudi.
Menlu AS Antony Blinken bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, guna mempercepat kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Arab Saudi mengumumkan pada Minggu (4/3) bahwa mereka akan memperpanjang pengurangan pasokan minyak hingga Juni sebagai bagian dari upaya untuk menopang harga.
Arab Saudi menekankan syarat normalisasi hubungan bilateral dengan Israel berupa kemerdekaan negara Palestina.
Berikut lima perubahan menarik lain yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir di Arab Saudi atas kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
ARAB Saudi tetap tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Jalur Gaza, tetapi kesepakatan apa pun harus mengarah pada pembentukan negara Palestina.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved