Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
FORUM Ulama Ummat Islam Indonesia (FUUII) mendesak pemerintah bersikap tegas atas konflik antara Palestina dan Israel, yang hingga kini terus menelan banyak korban, terutama warga sipil perempuan dan anak-anak.
"Pemerintah, harus memberikan langkah kongkrit untuk membela umat muslim di Palestina. Yang kita harapkan dari pemerintah itu bukan hanya pernyataan, itu tidak ada gunanya sama sekali, harus ada sikap yang jelas," kata Ketua FUUI, KH Athian Ali di Bandung, Sabtu (14/10).
Pemerintah, kata Athian, diharapkan tergugah membela sesama manusia di Jalur Gaza. FUUI tengah merencanakan akan mengadakan aksi bela Palestina yang bakal digelar pada Sabtu (21/10) mendatang.
Baca juga : Arti Slogan Palestina 'Dari Sungai ke Laut'
"Kami akan meminta pemerintah memberikan jalan untuk umat Islam Indonesia membela rakyat Palestina, beri kemudahan untuk melakukan sesuatu membantu saudara-saudara kita sesama muslim di Palestian," ucapnya.
Ketua Junduloh Annas, Amin Bukhaery menambahkan konflik di Palestina bukan hanya masalah perebutan teritorial saja. Pihaknya melihat problematika di Palestina itu adalah pertempuran agama, bukan hanya perebutan teritorial, dengan demikian jadi harus dihadapi dengan berbagai cara, baik dengan cara diplomasi atau yang lain.
"Kami mengajak umat muslim untuk ikut berjihad membela Palestina. Jihad, dapat dilakukan dengan memberikan bantuan dan dan doa untuk rakyat Palestina. Kami juga melakukan penggalangan dana (saat aksi bela Palestina) untuk disampaikan ke perwakilan kita di sana," jelasnya.
Baca juga : Demonstrasi Solidaritas Palestina di Manhattan: Respons Terhadap Eskalasi Konflik Timur Tengah
Kepada pemerintah, Amin sampaikan bahwa Indonesia harus berperan aktif karena Palestina merupakan negara di awal yang mengakui kemerdekaan Indonesia, maka dengan diplomasi pemerintah, harus serius membela Palestina, tidak sekadar lips servis atau kata-kata.
"Kami berharap pemerintah bisa melakukan kebijakan yang tepat, paling tidak dengan surat, mengecam atau memberhentikan orang Israel melakukan penyerangan ke Palestina," tegasnya.
Diketahui ribuan umat muslim dari berbagai daerah direncanakan bakal menggelar aksi bela Palestina. Aksi itu diinisiasi Aliansi Masyarakat Jawa Barat Peduli Palestina (AMJP2) bersama sejumlah organisasi Islam. Ketua Dewan Dakwah Jabar/Presidium AMJBP2, Roinul Balad mengatakan, aksi itu akan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, dimulai dengan longmach dari Gedung Sate ke Gedung Merdeka dan dilanjutkan dengan orasi.
"Diharapkan seluruh masyarakat Jabar bisa hadir untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina," kata Roinul Balad. (Z-3)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved