Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TERCATAT rekor hingga 110 juta orang di seluruh dunia telah dipindahkan secara paksa dari rumah mereka. Ini dikatakan UNHCR, badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (14/6). Perang Rusia di Ukraina, pengungsi yang melarikan diri dari Afghanistan, dan pertempuran di Sudan menaikkan jumlah total pengungsi yang terpaksa mencari perlindungan di luar negeri dan mereka yang telantar di negara mereka sendiri ke tingkat yang belum pernah terjadi.
"Pada akhir tahun lalu sekitar 108,4 juta orang mengungsi," kata UNHCR dalam laporan tahunan andalannya, Global Trends in Forced Displacement. Jumlahnya naik 19,1 juta dari akhir 2021 alias peningkatan terbesar sejak pencatatan dimulai pada 1975.
Sejak saat itu, meletusnya konflik di Sudan memicu pengungsian lebih lanjut. Ini mendorong total global menjadi sekitar 110 juta orang pada Mei. "Kami memiliki 110 juta orang yang melarikan diri karena konflik, persekusi, diskriminasi, dan kekerasan, sering kali bercampur dengan motif lain, khususnya dampak perubahan iklim," kata Kepala UNHCR Filippo Grandi dalam konferensi pers di Jenewa.
Dari total global pada 2022, sekitar 35,3 juta ialah pengungsi yang melarikan diri ke luar negeri dan 62,5 juta pengungsi internal. Ada 5,4 juta pencari suaka dan 5,2 juta orang lain--kebanyakan dari Venezuela--membutuhkan perlindungan internasional.
Baca juga: AS akan Deportasi Semua Imigran Gelap
"Kekhawatiran saya yaitu angkanya kemungkinan akan bertambah lagi," kata Grandi. Dia mengatakan perpindahan yang membengkak tahun ini semakin dihadapkan dengan lingkungan yang lebih tidak bersahabat, terutama ketika menyangkut pengungsi, hampir di mana-mana. "Kepemimpinan ialah tentang meyakinkan opini publik Anda bahwa ada orang yang pantas mendapatkan perlindungan internasional," katanya.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mencatat bahwa sekitar 76% pengungsi melarikan diri ke negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 70% tetap tinggal di negara tetangga.
Grandi mengatakan rencana Inggris untuk mengirim pencari suaka ke Rwanda untuk diadili bukanlah ide yang bagus. Dia mengatakan kasus AS lebih kompleks, tetapi menambahkan, "Kami khawatir tentang penolakan akses ke suaka di Amerika Serikat." Di bawah aturan baru AS yang lebih ketat, pencari suaka seharusnya membuat janji wawancara melalui aplikasi telepon pintar atau pusat pemrosesan rencana Washington di Kolombia, Guatemala, dan negara lain.
Baca juga: Remaja Palestina Tewas, Lima Warga Israel Terluka di Tepi Barat
Grandi menyambut baik langkah Uni Eropa menuju pakta tentang suaka dan migrasi. Ia menyebutnya sebagai upaya yang baik untuk menyeimbangkan ketegangan seputar masalah ini, dan relatif adil bagi orang-orang yang berpindah.
Di bawah tekanan untuk mengurangi kedatangan migran, pemerintah Uni Eropa pekan lalu menyepakati langkah-langkah untuk mempercepat pemulangan migran ke negara asal atau negara transit yang dianggap aman. Grandi mengatakan cara mengatasi arus orang yang datang ke Eropa ialah memulai lebih jauh ke hulu dalam perjalanan panjang pengungsi.
Namun pintu suaka di UE, Amerika Serikat, dan Inggris, "Harus tetap terbuka. Orang harus dapat mencari suaka di tempat yang mereka rasa aman." Dan dia menambahkan, "Pencari suaka tidak boleh dimasukkan ke dalam penjara. Mencari suaka bukanlah kejahatan."
Grandi memohon tindakan global yang mendesak untuk meringankan penyebab dan dampak pemindahan. Ditambah lagi, UNHCR, "Tidak dalam situasi keuangan yang baik tahun ini." Permohonan krisis Sudan oleh UNHCR hanya didanai 16% dan permohonan untuk negara-negara penerima pengungsi didanai 13%.
Sekitar 467.000 orang telah melarikan diri dari Sudan sejak pertempuran antara pihak yang bertikai pecah pada pertengahan April. Lebih dari 1,4 juta orang menjadi pengungsi internal. Dari angka perencanaan satu juta pengungsi yang melarikan diri dari Sudan dalam enam bulan, dia berkata, "Sekarang saya pikir itu terlalu sedikit."
Ada 6,5 juta pengungsi Suriah pada akhir 2022. Sekitar 3,5 juta dari mereka berada di negara tetangga Turki. Ada 5,7 juta pengungsi Ukraina dengan invasi Rusia pada Februari 2022 memicu arus keluar pengungsi tercepat sejak Perang Dunia II.
Tahun lalu, lebih dari 339.000 pengungsi kembali ke 38 negara. Sekitar 5,7 juta pengungsi internal kembali ke rumah. Negara yang menampung pengungsi terbanyak ialah Turki (3,6 juta), Iran (3,4 juta), Kolombia (2,5 juta), Jerman (2,1 juta), dan Pakistan (1,7 juta). (AFP/Z-2)
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
SEKITAR 150 ribu warga sipil telah meninggalkan Khan Younis di Jalur Gaza menyusul perintah evakuasi dari Israel. Ini dikatakan juru bicara PBB pada Selasa (23/7).
Parlemen Israel meloloskan tiga RUU dalam pembacaan pertama menutup Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan menetapkannya sebagai "organisasi teroris".
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menegaskan fatwa ICJ mendukung perjuangan Palestina dan meminta semua negara serta PBB, tidak mengakui keberadaan ilegal Israel.
Sekjen PBB Antonio Guterres akan menyerahkan opini hukum Mahkamah Internasional (ICJ) kepada Majelis Umum yang menganggap pendudukan Israel di wilayah Palestina sejak 1967 melanggar hukum.
SEBANYAK 44 imigran gelap asal Bangladesh dan Myanmar yang berhasil diamankan Polres Rote Ndao NTT, selanjutnya dibawa ke Rumah Detensi Imigrasi Kupang.
Dua kapal yang mengangakut 44 imigran Bangladesh dan Rohingya terdampar di Pulau Rote, NTT, Senin (8/7).
WARGA Muara Cikaso di kawasan Pantai Keusik Urug Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kaget dengan sejumlah warga asing yang berkeliaran, Sabtu (29/6).
Presiden Joe Biden mengumumkan kebijakan baru yang akan melindungi ratusan ribu pasangan warga negara AS yang tidak berdokumen dari deportasi.
Pernyataan tak terduga dari politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun itu terhadap Jepang segera mendorong Gedung Putih untuk melunakkannya.
Menurut angka resmi, jumlah pekerja imigran Latin mencakup 8,2% dari seluruh angkatan kerja di Amerika Serikat pada tahun 2020-2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved