Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RECEP Tayyip Erdogan dilantik sebagai presiden Turki untuk masa jabatan ketiga, Sabtu (3/6), dengan janji untuk memerintah secara imparsial setelah memenangkan pemily putaran kedua yang memperpanjang masa jabatannya yang telah berlangsung selama dua dekade.
Erdogan menyerukan persatuan dan meminta agar kemarahan dan kebencian selama kampanye dihentikan kala berpidato di upacara megah di istana presiden di Ankara.
Erdogan memenangkan pemilu putaran kedua pada 28 Mei meski masa pemerintahannya sebelumnya dihantam krisis ekonomi dan kemarahan terkait penanganan gempa bumi, Februari lalu, yang menewaskan lebih dari 50 ribu orang.
Baca juga: Arti di Balik Kemenangan Erdogan bagi Turki dan Dunia
Erdogan meraih 52,18% suara mengungguli rivalnya Kemal Kilicdaroglu yang meraih 47,82% suara.
"Sebagai presiden, saya berjanji dengan kebanggaan dan penuh integritas akan bekerja sekuat tenaga untuk melindungi negara yang independen dan menjalankan tugas saya secara imparsial," ungkap Erdogan.
Pendukung Erdogan di parlemen memberikan sambutan meriah sementara kelompok oposisi menolak berdiri saat menyaksikan pelantikan presiden Turki itu.
Baca juga: Erdogan Dihujani Selamat oleh Putin hingga Biden
Dalam sumpahnya, Erdogan juga berjanji tidak akan menyimpang dair undang-undang dan prinsip sekuler yang telah dicanangkan Mustafa Kemal Ataturk, 1.000 tahun lalu.
Pemimpin terlama Turki itu, yang sukses mengatasi demonstrasi besar-besaran, skandal korupsi, dan upaya kudeta sejak menjabat pertama kali pada 2003, kini menghadapi tantangan besar di masa jabatan ketiganya, termasuk melambatnya perekonomian dan ketegangan dengan negara-negara Barat. (AFP/Z-1)
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengatakan genosida yang dilakukan pemimpin kelompok Nazi Jerman Adolf Hitler telah berakhir. Hal serupa juga akan terjadi pada PM Israel Benjamin Netanyahu.
Erdogan berada di Spanyol dalam kunjungan resminya untuk menghadiri pertemuan puncak ke-8 antara pemerintah kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta negara-negara sekutu Israel menghentikan pasokan senjata
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Turki mengkonfirmasi akan mengirimkan helikopter penyelamat dengan penglihatan malam, 6 kendaraan, dan 32 personel penyelamat pendaki gunung ke Iran.
Erdogan menekankan bahwa Israel tidak boleh membuat fokus dunia teralihkan karena konflik dengan Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved