Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jenderal AS: Potensi Perang dengan Tiongkok 2 Tahun Lagi

Cahya Mulyana
29/1/2023 13:32
Jenderal AS: Potensi Perang dengan Tiongkok 2 Tahun Lagi
Tentara Taiwan melakukan latihan tempur di wilayah timur Kota Hualien, Taiwan, beberapa waktu lalu.(Mandy CHENG / AFP)

SEORANG jenderal bintang empat Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) Mike Minihan mengatakan dalam sebuah memo tentang potensi perang antara negaranya dengan Tiongkok. AS akan melawan Tiongkok dalam dua tahun ke depan.

"Tapi saya harap firasat saya itu salah," kata Minihan, yang mengepalai Komando Mobilitas Udara Angkatan Udara AS.

Dia menyampaikan memo tersebut kepada petinggi unit yang memiliki sekitar 110 ribu anggota personel militer itu. "Naluri saya mengatakan saya akan bertarung pada 2025," lanjut dia dalam memonya tersebut.

Surat Minihan itu tertanggal 1 Februari tetapi telah dikirim pada Jumat (27/1). Meskipun pandangannya tidak mewakili Pentagon namun menunjukkan keprihatinan di tingkat pejabat teras militer AS atas kemungkinan upaya Tiongkok menguasai Taiwan.

"AS dan Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden pada 2024 yang berpotensi menciptakan peluang bagi Tiongkok untuk mengambil tindakan militer," tulis Minihan.

Seorang pejabat pertahanan AS menegaskan memo Minihan tidak mewakili Pentagon. Sementara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin meragukan peningkatan aktivitas militer Tiongkok di dekat Selat Taiwan adalah tanda invasi ke Taiwan.

Tiongkok telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonomi kepada Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Taiwan menginginkan perdamaian tetapi akan mempertahankan diri jika diserang Tiongkok.

Brigadir Jenderal Angkatan Udara AS Patrick Ryder mengatakan persaingan militer negaranya dengan Tiongkok merupakan isu utama. “Fokus kami tetap bekerja bersama sekutu dan mitra untuk menjaga Indo-Pasifik yang damai, bebas, dan terbuka,” katanya. (CNA/Cah/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya