Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Saudi Kutuk Kepemilikan Nuklir Iran

Cahya Mulyana
12/12/2022 10:00
Saudi Kutuk Kepemilikan Nuklir Iran
Ilustrasi.(AFP/Atta Kenare. )

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan semua perjanjian akan hancur jika Iran terus mengembangkan senjata nuklir. Semua negara di sekelilingnya akan terus mencari cara untuk memusnahkan program tersebut.

“Jika Iran mendapatkan senjata nuklir aktif, semua taruhan dibatalkan,” kata dia.

Ia mengatakan jazirah Arab berada dalam ketakutan menjadi sasaran nuklir Iran. Maka semua tetangga Iran berusaha menghentikan dan melemahkan senjata tersebut.

“Kami berada di ruang yang sangat berbahaya di kawasan ini. Anda dapat berharap bahwa negara-negara kawasan pasti akan melihat ke arah bagaimana mereka dapat memastikan keamanan mereka sendiri,” ujarnya.

Kepala nuklir PBB telah menyuarakan keprihatinan atas pengumuman baru-baru ini oleh Teheran yang meningkatkan kapasitas pengayaan uranium. Pembicaraan nuklir terhenti dengan kekuatan Barat yang menuduh Iran mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal.

Meskipun Riyadh skeptis tentang kesepakatan nuklir Iran, Pangeran Faisal mengatakan pihaknya mendukung upaya untuk menghidupkan kembali pakta tersebut dengan syarat bahwa itu menjadi titik awal, bukan titik akhir untuk kesepakatan yang lebih kuat dengan Teheran.

Negara-negara Teluk yang dikuasai Sunni telah mendesak untuk kesepakatan yang lebih kuat yang mengatasi program nuklir dan pesawat tak berawak Syiah Iran. “Tanda-tandanya sekarang tidak terlalu positif, sayangnya. Kami mendengar dari Iran bahwa mereka tidak tertarik pada program senjata nuklir. Akan sangat menghibur untuk bisa percaya itu. Kami membutuhkan lebih banyak jaminan pada level itu,” pungkasnya.

Namun Iran mengatakan teknologi nuklirnya semata-mata untuk tujuan sipil. Seorang pejabat senior Uni Emirat Arab mengatakan terdapat peluang untuk meninjau kembali seluruh pakta nuklir lewat tekanan ekspor drone Iran ke Rusia. (Aljazeera/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya