Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemuda Asia Afrika Apresiasi Diplomasi Indonesia sebagai Presidensi G-20

Mediaindonesia.com
16/11/2022 05:05
Pemuda Asia Afrika Apresiasi Diplomasi Indonesia sebagai Presidensi G-20
Presiden Pemuda Asia Afrika (Asian African Youth Government - AAYG),  Respiratori Saddam Al-Jihad.(dok.mi)

PRESIDEN Pemuda Asia Afrika (Asian African Youth Government - AAYG),  Respiratori Saddam Al-Jihad, memuji keberhasilan diplomasi pemerintah Indonesia dalam menjalankan rangkaian pelaksanaan G-20 yang dimulai sejak 1 Desember 2021 dan puncaknya pada 15-16 November 2022 di Nusa Dua, Bali.

“Dari berbagai pertemuan baik bilateral maupun multilateral dengan negara lain dan membahas topik-topik strategis global seperti ekonomi, energi dan pangan menuju KTT G-20, pemerintah Indonesia menunjukkan taring bahwa negara ini bisa dipercaya oleh dunia untuk terlibat dalam stabilitas ekonomi khususnya akibat COVID-19,” tutur Saddam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/11/2022) 

Saddam juga menegaskan bahwa kesuksesan yang dicapai Indonesia sebagai presidensi G-20, sejauh ini, tidak terlepas dari peran dan ketegasan Presiden Joko Widodo. Ia mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan sebesar-besarnya kepada Joko Widodo agar pelaksanaan KTT G-20 bisa berjalan lancar dan berdampak pada stabilitas ekonomi global dan nasional.

“Kita turut mendukung Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan G-20 dengan baik dan terlaksana secara damai. Di bawah kepemimpinan Bapak Joko Widodo, acara ini dapat berjalan lancar dan Indonesia mendapatkan kepercayaan dunia internasional dan pemulihan ekonomi global-nasional bisa tercapai,” tuturnya di Jakarta, Senin (14/11/2022) 

Ia melanjutkan dengan adanya G-20 yang didalamnya 19 negara utama dan Uni Eropa  dapat mewujudkan dunia yang lebih baik dan sejahtera mengingat dampak negatif dari COVID-19 yang tidak terhindarkan, ditambah lagi dengan adanya situasi krisis Rusia dan Ukraina serta dinamika geopolitik dunia yang terus berlangsung.

“G-20 memiliki kekuatan yang luar biasa ketika memang serius memperbaiki ekonomi global dari hantaman COVID-19 sebelumnya dan potensi krisis global. Bayangkan yang tergabung didalamnya G20  merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia,” lugasnya. (OL-13) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya