Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IRAN pada Sabtu (10/9) mengecam keras keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi kepada kementerian intelijennya yang dipersalahkan atas serangan siber besar-besaran terhadap sekutu NATO, Albania. Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Rabu setelah menuduhnya melakukan serangan dunia maya pada 15 Juli yang gagal melumpuhkan layanan publik serta mengakses data dan sistem komunikasi pemerintah.
Sebagai tanggapan pada Jumat, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada kementerian intelijen Iran dan menterinya Esmail Khatib. AS mengatakan serangan itu mengabaikan norma-norma perilaku negara masa damai yang bertanggung jawab di dunia maya.
Pada Sabtu, juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani mengatakan, "Kementerian luar negeri mengutuk keras tindakan departemen perbendaharaan AS yang berulang kali memberikan sanksi kepada kementerian intelijen republik Islam. Dukungan langsung Amerika untuk tuduhan palsu pemerintah Albania menunjukkan bahwa perancang skenario ini bukanlah yang terakhir, tetapi pemerintah Amerika," tambahnya dalam suatu pernyataan.
Baca juga: Serang Albania, AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran
Kanani menuduh AS memberikan dukungan penuh kepada kelompok teroris. Ini mengacu pada oposisi People's Mujahedeen of Iran atau Mujahedeen-e-Khalq (MEK) yang anggotanya diterima oleh Albania.
Albania setuju pada 2013 untuk menerima anggota MEK dari Irak atas permintaan Washington dan PBB dengan ribuan orang menetap di negara Balkan tersebutselama bertahun-tahun. "Organisasi kriminal ini terus memainkan peran sebagai salah satu alat Amerika dalam melakukan tindakan teroris, serangan dunia maya," terhadap Iran, tambah pernyataan itu.
Baca juga: NATO Kutuk Dugaan Serangan Siber Iran di Albania
MEK mendukung Ayatollah Ruhollah Khomeini dalam revolusi 1979 yang menggulingkan Shah tetapi dengan cepat berselisih dengan otoritas Islam baru dan memulai kampanye untuk menggulingkan rezim. MEK kemudian memihak Irak di bawah Saddam Hussein dalam perang Iran-Irak 1980-1988. (AFP/OL-14)
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Kamala Harris membawa kampanye presidennya ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dianggap sebagai kunci dalam pemilihan mendatang.
Guna meningkatkan kerja sama di bidang ketenagakerjaan, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Albania menandatangani Letter of Intent (LoI).
Spalletti, merasa Italia harus memperbaiki diri, tidak terkecuali saat menghadapi Spanyol yang telah mengalahkan Kroasia dengan skor 3-0.
Cristante mengatakan ada banyak persaingan di lini tengah dan banyak pemain yang berharap untuk mendapatkan tempat di tim inti.
PELATIH Swedia, Jon Dahl Tomasson mengaku akan merombak line-up dalam pertandingan persahabatan melawan Albania di Friends Arena, Solna pada Selasa (26/3).
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, tiba di Albania menjelang konferensi keamanan, menandai kunjungannya pertama kali ke negara Balkan tersebut setelah invasi Rusia.
Keluarga Ora, yang beretknik Albania, meninggalkan Kosovo pada 1991 untuk melarikan diri dari represi yang dilakukan tokoh Serbia Slobodan Milosevic.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved