Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
YORDANIA dan Arab Saudi mengumumkan pada Rabu (22/6) bahwa mereka mendukung upaya internasional yang bertujuan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Kedua negara menyatakan dukungannya terhadap upaya Arab untuk mendesak Iran agar berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Arab dan menghindari semua aktivitas destabilisasi.
Selain itu, Arab Saudi menyatakan dukungannya atas peran Yordania sebagai penjaga situs suci Islam dan Kristen di Jerusalem. Laporan yang belum dikonfirmasi selama beberapa tahun terakhir mengeklaim bahwa Arab Saudi berusaha untuk menggantikan Yordania sebagai penjaga tempat-tempat suci di kota itu.
Pengumuman itu dimasukkan dalam komunike bersama yang dikeluarkan pada akhir kunjungan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman ke Yordania. Ia mengadakan pembicaraan dengan Raja Abdullah dan putranya, Putra Mahkota Hussein bin Abdullah.
"Kedua belah pihak menekankan pentingnya menggandakan upaya untuk menghadapi ekstremisme dan bekerja untuk memerangi terorisme dalam segala bentuknya, menghadapi akar ideologisnya, mengeringkan sumbernya, menghentikan segala cara untuk membiayainya, dan menyebarkan nilai-nilai agama, budaya, dan moderasi," bunyi pernyataan itu sebagaimana dilansir The Jerusalem Post.
Baca juga: Israel Bangun Tembok Tinggi Pemisah dengan Desa Palestina
Arab Saudi dan Yordania mengutuk serangan teroris yang dilakukan oleh milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman terhadap Arab Saudi. Yordania mendukung Saudi dalam semua langkah yang mereka ambil untuk melindungi keamanan, stabilitas, dan kepentingan mereka.
Menurut pernyataan itu, kedua negara menekankan perlunya meluncurkan upaya internasional yang serius dan efektif untuk menemukan cakrawala politik yang nyata untuk menyelesaikan masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara. Ini mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di atas garis 4 Juni 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya sesuai dengan resolusi legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab 2002.
Kedua negara Arab menegaskan bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif, "Yang merupakan pilihan strategis Arab dan kebutuhan untuk mencapai keamanan dan stabilitas regional dan internasional," kata pernyataan itu. "Mereka menekankan perlunya Israel untuk menghentikan semua tindakan ilegal yang merusak solusi dua negara dan peluang untuk mencapai perdamaian yang adil."
Baca juga: MBS Temui Erdogan yang Terbelit Khashoggi, Ekonomi, Ikhwanul Muslimin
Arab Saudi dan Yordania menekankan perlunya Israel menghormati situasi historis dan hukum di Jerusalem serta tempat-tempat suci Islam dan Kristen juga menghormati peran Departemen Wakaf yang dikendalikan Yordania sebagai satu-satunya otoritas yang berwenang untuk mengelola urusan-urusan Masjid al-Aqsa/al-Haram al-Sharif. "Kerajaan Arab Saudi menekankan pentingnya peran perwalian Hashemite historis atas tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Jerusalem dalam melindungi tempat-tempat suci dan melestarikan identitas Arab, Islam, dan Kristennya," tambah pernyataan itu.
Putra mahkota Saudi dan raja Yordania juga membahas hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi, serta cara-cara untuk meningkatkannya. Kedua belah pihak menekankan pentingnya meningkatkan kerja sama bersama di bidang investasi dan diversifikasinya, termasuk bidang investasi untuk sektor pertambangan, infrastruktur, pertanian, pariwisata, budaya, kesehatan, dan teknologi informasi, serta menciptakan lebih banyak kesempatan kerja, yang berkontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara. (OL-14)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
UPACARA pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok perlawanan Hamas, dimulai pada Kamis (1/8) di ibu kota Iran, Teheran, yang dihadiri sejumlah besar warga dan pejabat.
MENTERI luar negeri Turki pada Rabu (31/7) mengatakan bahwa dengan menghabisi kepala politik Hamas Ismail Haniyeh, Israel juga telah membunuh perdamaian.
WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai sosok pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh sebagai pejuang kemerdekaan Palestina.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved