Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MILITER Israel tidak berencana untuk menyelidiki pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Kabar itu membuat pihak keluarga Abu Akleh geram dan tetap meminta kasus ini dibongkar untuk menyeret pelaku berikut aktor intelektualnya ke meja hijau.
Divisi Investigasi Kriminal Polisi Militer Israel beralasan jika penyelidikan kasus ini diungkap akan merugikan tentara Israel. Pasalnya pelaku dapat dipastikan tentara Israel dan akan membawa citra buruk bagi negara Zionis itu di mata dunia.
Informasi itu diungkap surat kabar Israel Ha'aretz melaporkan pada Kamis (19/5). Shireen Abu Akleh, 51, dibunuh oleh seorang tentara Israel Rabu pekan lalu, menurut saksi dan rekan yang yang hadir ketika dia ditembak saat meliput serangan militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Keluarga Abu Akleh tidak terkejut oleh sikap militer Israel yang berpotensi tidak menyelidiki kasus tersebut. “Kami mengharapkan ini (penyelidikan) dari pihak Israel. Itu sebabnya kami tidak ingin mereka berpartisipasi dalam penyelidikan, ”kata keluarga itu dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera.
"Kami ingin meminta pertanggungjawaban siapa pun yang bertanggung jawab atas tindakan ini. Kami mendesak Amerika Serikat khususnya, karena dia adalah warga negara AS, dan masyarakat internasional untuk membuka penyelidikan yang adil dan transparan dan untuk mengakhiri pembunuhan.”
Abu Akleh merupakan Wlwartawan veteran yang tinggal di Yerusalem Timur dan berstatus warga Amerika Serikat (AS). Dia menghabiskan hampir tiga dekade meliputi Tepi Barat.
Tentara Israel Kebal Hukum
Pada hari dia dibunuh, Abu Akleh mengenakan helm dan rompi yang ditandai dengan jelas dengan kata Press. Dia ditembus peluru di bagian belakang lehernya, di ruang kecil antara helm dan rompi.
Tembakan terus terjadi ketika rekan-rekan dan orang-orang di sekitar berusaha membantu Abu Akleh. Keluarga Abu Akleh menerima jaminan dari pemerintah AS bahwa pembunuhannya akan diselidiki.
“Alasan untuk ini adalah bahwa Anda benar-benar harus membuka penyelidikan kriminal terhadap seorang perwira atau tentara Israel yang bertugas dalam operasi militer aktif. Itu adalah sesuatu yang menurut politik Israel dalam iklim saat ini benar-benar tidak dapat dipertahankan,” kata reporter Al Jazeera Imran Khan dari Yerusalem Barat.
“Pemerintah akan diserang jika penyelidikan itu terjadi. Oposisi akan menggunakannya untuk membuat landasan politik. Juga, secara umum dengan orang Israel sendiri, mereka melihat tentara tidak tersentuh, sebagai pembela Israel dan oleh karena itu apa pun yang mereka lakukan dalam operasi militer tidak dapat disentuh,” katanya.
Laporan Ha'aretz juga mengatakan pemerintah Israel tidak mencurigai tentaranya melakukan tindakan kriminal. Pihak Israel bersikeras mengaku tengah menyerang seorang pejuang Palestina, namun saksi dan wartawan Al Jazeera melaporkan bahwa tidak ada pejuang Palestina di sekitar Abu Akleh.
Pecahan peluru diambil dari tubuh Abu Akleh tetapi Otoritas Palestina menolak memberikan bukti kepada Israel. Palestina menilai Israel memiliki sejarah panjang tidak menyelidiki kematian warga Palestina dengan benar dan hanya mengeluarkan hukuman ringan atau peringatan kepada tentaranya yang telah melakukan pembunuhan. (Aljazeera/OL-13)
Baca Juga: Israel tidak akan Selidiki Pembunuhan Jurnalis Palestina-Amerika
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan memberikan hukuman berat dan membalas dendam terhadap Israel akibat pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved